Sabtu, 08 Mei 2010
Bukti Sejarah Kebangkitan Kristus
Jika kebangkitan bukan peristiwa sejarah, maka kuasa kematian tetap tidak dikalahkan; Kematian Kristus menjadi tidak ada artinya, dan umat yang percaya kepada-Nya tetap mati dalam dosa; Keadaannya akan tidak berbeda dengan sebelum mendengar nama-Nya.
Apakah kebangkitan Kristus hanya sekedar ajaran saja?
Apakah kebangkitan Kristus hanya legenda saja?
Ataukah kebangkitan Kristus benar-benar terjadi dalam sejarah?
Penjelasan
Kebangkitan Kristus merupakan suatu peristiwa yang terjadi di dalam dimensi ruang dan waktu sejarah manusia. Kebangkitan Kristus adalah peristiwa dalam sejarah, dimana Tuhan bekerja di dalam waktu dan ruang tertentu.
Makna kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan teologi, tetapi fakta kebangkitan berhubungan dengan pembicaraan sejarah. Fakta bahwa tubuh Yesus tidak berada lagi dalam kubur adalah pembicaraan yang bisa ditentukan dengan bukti sejarah.
Lokasi geografik dari kubur Yesus adalah lokasi yang dapat ditentukan. Orang yang mempunyai kubur Yesus adalah orang yang benar-benar hidup pada paruh pertama abad pertama. Kubur yang dibuat dari batu ini berada di perbukitan dekat Yerusalem. Ini bukan sekedar kepercayaan, tetapi adalah benar-benar lokasi geografis yang dapat ditentukan letaknya. Sanhedrin adalah tempat dimana orang-orang sering berkumpul di Yerusalem. Banyak tulisan yang mencatat bahwa Yesus adalah orang yang benar-benar hidup, tinggal di antara manusia, tinggal dalam masyarakat, tanpa memandang bagaimana tulisan-tulisan itu menganggap siapa Yesus. Banyak tulisan juga mencatat bahwa murid-murid yang memberitakan Tuhan yang bangkit adalah juga tinggal di dalam masyarakat, makan, minum, tidur, menderita, bekerja dan mati. Apakah ini pembicaraan ajaran? Tidak, ini adalah pembicaraan sejarah.
Ignatius yang berasal dari Syria, bishop dari Antiokhia, murid Rasul Yohanes, yang hidup antara tahun 50-115 M, dalam perjalanannya dihukum mati sebagai martir dengan diadu dengan binatang buas, menulis tentang Kristus:
"Dia disalibkan dan mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia benar-benar disalibkan dan mati di hadapan penghuni sorga, penghuni bumi dan bawah bumi.
Dia juga bangkit pada hari ketiga...
Pada hari persiapan Paskah, pada jam 3 (pukul 9 pagi), Dia menerima hukuman mati dari Pilatus; Bapa mengijinkan hal itu terjadi.
Pada jam 6 (pukul 12 siang), Dia disalib. Pada jam 9 (pukul 15 siang), Dia menyerahkan nyawa-Nya, dan sebelum matahari terbenam, Dia dikuburkan.
Selama hari Sabat, Dia terus di dalam bumi pada kubur di mana Yusuf dari Arimatea membaringkan-Nya.
Dia berada dalam rahim, seperti halnya kita, dan setelah periode waktu yang umum, Dia benar-benar lahir, dan seperti halnya kita, Ia benar-benar disusui, dan mengambil bagian dalam makan dan minum seperti halnya kita. Ketika Ia hidup di antara orang-orang selama 30 tahun, Dia benar-benar dibaptis oleh Yohanes. Ketika Dia mengajar Injil selama 3 tahun dan mengadakan tanda-tanda dan mujizat, Dia yang adalah Hakim dihakimi oleh orang Yahudi, dianggap bersalah kata mereka, dan oleh pemerintahan gubernur Pontius Pilatus dijadikan momok, pipi-Nya dipukul dan diludahi. Dia memakai mahkota duri dan jubah ungu. Dia dihukum: Dia benar-benar disalib, tidak dalam penglihatan, tidak dalam halusinasi. Dia benar-benar mati dan dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati."
Mengenai kematian Kristus, Wilbur Smith menulis: "Secara sederhana kita mengetahui banyak hal-hal detil sebelum dan saat kematian Yesus, lebih banyak dari kematian tokoh-tokoh lain leluhur dunia".
Pada akhir abad pertama, Josephus, seorang sejarahwan Yahudi menulis dalam bukunyaAntiquities:
"Pada kira-kira waktu ini, hiduplah Yesus, seorang yang bijaksana, jika memang seseorang seharusnya menyebut dia seorang manusia. Karena ia adalah seseorang yang mengadakan hal-hal yang mengejutkan dan adalah seorang guru bagi orang-orang yang menerima kebenaran dengan senang hati. Ia memenangkan banyak orang Yahudi dan banyak orang Yunani. Ia adalah Sang Kristus. Ketika Pilatus, karena mendengar bahwa ia dikenai tuduhan oleh orang-orang dengan jabatan tertinggi di antara kami, telah menjatuhkan hukuman salib kepadanya, mereka yang dari mulanya sudah mengasihi dia tidak melepaskan kasih sayang mereka kepadanya. Pada hari ketiga ia menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan kembali hidup, karena nabi-nabi Tuhan telah menubuatkan hal-hal ini dan tak terhitung banyaknya hal-hal menakjubkan lainnya mengenai dia. Dan suku Kristen, demikian mereka disebutkan menurut namanya, sampai saat ini masih ada."
Injil-injil menjelaskan fakta-fakta yang berhubungan dengan kematian dan kebangkitan Yesus lebih detail dari bagian manapun pelayanan Yesus. Detil dari kebangkitan Yesus harus diterima seperti halnya detil kematian-Nya.
Perjanjian Baru juga menegaskan bahwa: Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan. Murid-murid-Nya menjadi sangat kehilangan semangat dan takut.
Beberapa waktu yang singkat kemudian tiba-tiba semangat mereka bangkit, dan menunjukkan suatu semangat dan keberanian yang sangat tinggi, hingga tahap bersedia mati martir. Jika kita bertanya kepada mereka apa yang menyebabkan perubahan ini, mereka tidak akan menjawab, 'Karena penyaliban, kematian dan penguburan seorang yang pernah hidup', tetapi mereka akan menjawab, 'Karena Tuhan telah bangkit'. Inilah yang menyebabkan orang-orang menjadi percaya.
Murid-murid adalah saksi kebangkitan Yesus Kristus. Catatan sejarahwan Lukas, mencatat dalam Kisah Para Rasul 1:3,
"Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah."
Kristus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Penampakan ini terjadi dalam waktu yang dapat ditentukan, kepada banyak orang yang dapat ditentukan, dan dalam tempat yang dapat ditentukan.
Para murid percaya karya penebusan Yesus melalui bukti yang sangat kuat mengenai kebangkitan-Nya dan bukti ini tersedia kepada kita sekarang melalui catatan Perjanjian Baru. Ini penting bagi kita yang hidup di dalam jaman yang meminta bukti untuk mendukung pernyataan Kekristenan mengenai kebangkitan Kristus; untuk menjawab mereka yang meminta bukti sejarah Kebangkitan Kristus.
Kebangkitan Kristus berdasar kepada fakta sejarah, dan merupakan sumber motivasi yang kuat orang mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ada bukti-bukti yang tidak dapat disanggah mengenai kebangkitan Kristus dalam surat-surat Paulus. Surat-surat yang ditujukan kepada: Galatia, Korintus, dan Roma, adalah surat yang ditulis Rasul Paulus selama dalam perjalanan misi antara tahun 55-58 M. Ini menunjukkan bahwa bukti-bukti kebangkitan Kristus sangat dekat dengan peristiwa itu sendiri, karena Paulus sendiri berbicara secara jelas bahwa materi surat yang ia tulis isinya sama dengan yang ia bicarakan waktu ia bersama-sama dengan mereka.
Kebangkitan Kristus adalah dasar dari pembelaan iman Kristen. Rasul-rasul adalah saksi kebangkitan: "... mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." (Kisah Para Rasul 1:22).
Isi dari pengajaran rasul Paulus saat di Athena adalah: "Yesus dan Kebangkitan" (Kisah Para Rasul 17:18). Khotbah pertama Petrus adalah tentang Kebangkitan: "Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi" (Kisah Para Rasul 2:32).
Sebagai fakta sejarah, Kebangkitan Kristus mendorong manusia untuk percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini bukan sekedar pembicaraan mengenai pengaruh: karakter, contoh dan pengajaran-Nya. Ini mengenai tanggapan manusia terhadap-Nya. Siapa yang percaya kepada kebangkitan-Nya, kemudian mempercayai ketuhanan-Nya, kemudian percaya akan karya penebusan-Nya, kemudian percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan memperoleh penebusan dosa dan diselamatkan. Siapa yang menyangkal kebangkitan-Nya, secara langsung menyangkal ketuhanan-Nya dan menolak karya penebusan-Nya, tidak diselamatkan.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta sejarah.
Penyaliban Yesus Kristus untuk menanggung dosa manusia adalah fakta sejarah.
Penyaliban Yesus Kristus untuk menanggung dosa Saudara adalah fakta sejarah.
Maukah Saudara menerima fakta sejarah ini?
Maukah Saudara menerima karya penebusan Kristus bagi Saudara?
Maukah Saudara diselamatkan dari hukuman dosa, kemudian menerima hidup kekal?
Maukah Saudara menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara?
Sumber:
Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher.
Lee Strobel, Pembuktian Atas Kebenaran Kristus, Penerbit Gospel Press, PO BOX 238, Batam Center, 29432. F: 021-74709281
Yesus
Lawatlah ke mana-mana pun dan berbicaralah dengan penganut agama apa pun. Jika mereka mengetahui sejarah, mereka akan mengaku bahawa tidak pernah ada peribadi seperti Yesus dari Nazaret, tidak kira betapa komited mereka terhadap agama itu. Dia adalah tokoh yang unik sepanjang zaman.
Yesus telah mengubah haluan sejarah. Malah tarikh pada suratkhabar harian pun membuktikan bahawa Yesus telah hidup kira-kira 2,000 tahun dahulu. B.C. bererti "Sebelum Masihi" dan A.D. Anno Domino, "Setelah Masihi".
Kedatangan-Nya telah dinubuatkan
Beratus tahun sebelum kelahiran Yesus, Alkitab mencatatkan nubuat para nabi Israel tentang kedatangan-Nya. Perjanjian Lama yang ditulis oleh ramai orang dalam jangka masa lebih kurang 1,500 tahun, mengandungi lebih daripada 300 nubuat tentang kedatangan-Nya. Semua butir nubuat terjadi dengan tepat. Kehidupan Yesus, mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya, kata-kata-Nya, kematian-Nya di atas salib, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya ke Syurga -- semua ini menunjukkan bahawa Dia lebih daripada manusia. Yesus sendiri mendakwa, " Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30), "Orang yang sudah melihat Aku, sudah melihat Bapa" (Yohanes 14:9), dan "Akulah jalan untuk mengenal Tuhan dan untuk mendapat hidup. Tidak seorangpun dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Aku." (Yohanes 14:6)
Hidup dan kata-kata-Nya menyebabkan perubahan
Perhatikan hidup dan pengaruh Yesus Kristus sepanjang sejarah, dan anda akan melihat bahawa Dia dan kata-kata-Nya sentiasa membawa perubahan yang besar dalam hidup manusia dan bangsa. Ke mana saja ajaran dan pengaruh-Nya disebarkan, kesucian dalam perkawinan, hak asasi wanita dan suara rakyat diterima. Sekolah-sekolah dan universiti-universiti didirikan; undang-undang untuk melindungi kanak-kanak diluluskan; perhambaan dihapuskan, dan banyak lagi perubahan telah dilakukan untuk kebaikan manusia.
Individu-individu juga mengalami perubahan yang dramatik. Contohnya, Lew Wallace. Dia adalah seorang jeneral yang terkenal dan seorang sasterawan genius yang pernah tidak percaya pada Tuhan. Wallace meluangkan masa selama dua tahun di perpustakaan terkenal di Eropah dan Amerika untuk mencari maklumat yang dapat menghancurkan agama Kristian selama-lamanya. Ketika dia menulis bab kedua, tiba-tiba dia mendapati dirinya berlutut dan berteriak mengakui Yesus sebagai Tuhannya.
Kerana bukti yang tidak dapat dipertikaikan, dia tidak dapat lagi menyangkal bahawa Yesus Kristuslah Anak Tuhan. Kemudian, Wallace telah menulis "Ben Hur", salah sebuah novel Inggeris termasyur yang pernah ditulis mengenai zaman Kristus.
Begitu juga dengan mendiang C.S. Lewis. Bertahun-tahun lamanya, profesor di Universiti Oxford ini menyangkal keilahian Yesus. Tetapi dia juga secara jujur menyerahkan hidupnya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamatnya, setelah mempelajari bukti yang kukuh tentang keilahian Yesus.
Pembohong atau orang gila?
Di dalam bukunya yang terkenal, "Mere Christianity", Lewis menyatakan, "Seorang manusia biasa yang mengatakan hal-hal seperti yang Yesus ucapkan, tidak mungkin adalah seorang guru moral yang agung. Dia mungkin seorang gila atau syaitan dari neraka. Anda harus memilih -- apakah Yesus adalah Anak Allah, seorang gila, atau lebih teruk daripada itu. Anda boleh menganggap Yesus sebagai seorang gila, atau berlutut di kaki-Nya dan mengakui Dia sebagai Allah. Tetapi janganlah kita menghina Yesus dengan mengatakan bahawa Dia seorang guru yang agung. Pilihan itu langsung tidak wujud."
Siapakah Yesus bagi anda? Jawapan anda akan menentukan hidup anda di dunia ini dan hidup selama-lamanya.
Kebanyakan agama adalah diasaskan oleh manusia dan berdasarkan falsafah buatan manusia, dan kebiasaan tingkah laku. Singkirkan pengasas-pengasas agama dari amalan praktik agama masing-masing, sedikit sahaja akan berubah. Tetapi singkirkan Yesus dari agama Kristian, tidak ada apapun akan tertinggal. Agama Kristian bukan sekadar falsafah hidup, etika piawai atau ketaatan mengerjakan suruhan agama. Agama Kristian yang benar adalah berasaskan kepentingan hubungan peribadi dengan Penyelamat yang hidup, Yesus Kristus.
Pengasas yang telah bangkit
Agama Kristian adalah unik -- Yesus disalibkan, dikuburkan, dan tiga hari selepas itu bangkit dari kematian. Sebarang perdebatan tentang kesahan agama Kristian adalah bergantung kepada bukti kebangkitan Yesus dari kematian.
Sepanjang zaman, kebanyakan cendekiawan hebat yang pernah mempertimbangkan bukti-bukti kebangkitan Yesus, percaya bahawa Yesus hidup. Setelah memeriksa bukti kebangkitan seperti yang dinyatakan oleh penulis-penulis Kitab Injil, mendiang Simon Greenleaf, seorang yang berwibawa tentang isu-isu perundangan di Harvard Law School membuat kesimpulan: "Adalah mustahil mereka dapat terus menegaskan bahawa apa yang mereka katakan itu benar jika Yesus tidak betul-betul bangkit dari kematian, dan mereka tidak pasti tentang fakta ini." John Singleton Copley yang diiktirafkan sebagai salah seorang intelek guaman terkemuka dalam sejarah British, memberi komen begini, "Saya pasti apa yang dimaksudkan bukti. Saya beritahu anda, bukti sebegini belum pernah tumpas."
Mengapa anda percaya
Kebangkitan Kristus adalah pokok iman seorang Kristian. Ada beberapa sebab mengapa mereka yang mempelajari kebangkitan, percaya bahawa itu benar :
Nubuat: Pertama, Yesus sendiri yang menubuatkan tentang kematian dan kebangkitan-Nya, dan hal-hal itu terjadi dengan tepat seperti apa yang telah Dia nubuatkan (Lukas 18:31-33).
Kubur yang kosong: Kedua, hanya kebangkitan dapat menjelaskan dengan munasabah kubur-Nya yang kosong. Membaca kisah Alkitab itu dengan teliti akan menunjukkan bahawa kubur di mana mereka meletakkan tubuh Yesus dijaga dengan ketat oleh askar-askar Roma dan ditutup dengan batu yang sangat besar. Jika Yesus tidak mati tetapi hanya menjadi lemah, seperti yang dikatakan oleh sesetengah orang, maka para pengawal dan batu tersebut akan menghalang Dia daripada melarikan diri -- begitu juga dengan sebarang usaha pengikut-pengikut untuk menyelamatkan-Nya. Musuh-musuh Yesus tidak akan menyembunyikan tubuh Yesus sebab kehilangan tubuh-Nya hanya akan menguatkan lagi kepercayaan tentang kebangkitan-Nya.
Pertemuan-pertemuan peribadi: Ketiga, hanya kebangkitan dapat menjelaskan mengapa Yesus dapat menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri sekurang-kurangnya 10 kali kepada mereka yang mengenali Dia, dan pada suatu ketika kepada lebih daripada 500 orang. Tuhan membuktikan bahawa semua penampakan ini bukanlah halusinasi: Dia makan dan berbual-bual dengan mereka dan mereka menjamah tubuh-Nya. ( I Yohanes 1:1)
Kelahiran gereja: Keempat, hanya kebangkitan dapat menjelaskan dengan munasabah permulaan gereja Kristian. Gereja Kristian merupakan institusi terbesar yang wujud atau pernah wujud di sepanjang sejarah dunia. Lebih daripada setengah khutbah-khutbah awal yang pernah disampaikan adalah berkaitan dengan kebangkitan (Kisah Para Rasul 2:14-36). Ketara sekali gereja awal mengetahui bahawa kebangkitanlah dasar khutbah. Musuh-musuh Yesus dan para pengikut-Nya boleh menghentikan mereka daripada berkhutbah demikian sekira mereka dapat mengeluarkan tubuh Yesus.
Hidup yang berubah: Kelima, hanya kebangkitan dapat menjelaskan dengan munasabah hidup murid-murid yang berubah. Mereka meninggalkan Dia sebelum kebangkitan-Nya. Setelah kematian-Nya mereka menjadi kecewa dan takut. Mereka tidak sangka bahawa Yesus akan bangkit dari kematian (Lukas 24:1-11).
Walaupun demikian, setelah kebangkitan Yesus dan pengalaman mereka pada hari Pentakosta, murid-murid yang kecewa dan takut ini berubah kerana kuasa kebangkitan Kristus. Dalam nama Yesus, mereka menyebabkan dunia tunggang-terbalik. Ramai mati kerana iman mereka; yang lainnya dianiaya dengan kejam. Mereka pasti tidak akan berani macam ini jika mereka tidak yakin bahawa Yesus benar-benar telah dibangkitkan dari kematian - suatu kebenaran yang berbaloi untuk mati.
Saya pernah bekerja dengan para cendekiawan dari universiti seluruh dunia selama 40 tahun. Tetapi, saya belum pernah bertemu dengan satu orangpun yang tidak percaya bahawa Yesus memanglah Anak Allah, Mesias yang telah dijanjikan, setelah mereka mempertimbangkan bukti-bukti secara jujur. Walaupun sesetengah orang tidak percaya, mereka dengan jujur mengakui bahawa mereka tidak meluangkan masa untuk membaca Alkitab atau mempertimbangkan fakta-fakta sejarah tentang Yesus.
Tuhan yang hidup: Kerana kebangkitan Yesus, para pengikut-Nya yang sebenar tidak lagi sekadar mematuhi etika seorang pengasas yang telah mati, tetapi memiliki suatu hubungan peribadi dengan Tuhan yang hidup. Yesus Kristus hidup hari ini dan Dia setia memberkati mereka yang mempercayai dan mentaati Dia. Berabad-abad lamanya, ramai orang telah mengakui kebenaran tentang Yesus, termasuk mereka yang telah banyak mempengaruhi dunia.
Ahli falsafah Perancis, Blaise Pascal, mengatakan tentang keperluan manusia terhadap Yesus: "Terdapat suatu kekosongan yang diciptakan oleh Allah di dalam hati setiap orang. Kekosongan ini hanya boleh diisi oleh Allah sendiri melalui anak-Nya, Yesus Kristus."
Mahukah anda mengenali Yesus Kristus secara peribadi sebagai Penyelamat yang hidup? Sesungguhnya anda dapat! Yesus begitu ingin menjalin hubungan peribadi yang penuh kasih dengan anda, sehingga Dia sudah menguruskan segala yang perlu.
Alkitab
Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. (Kadang-kadang disebut pula dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya keempat kitab pertama dalam Perjanjian Baru yang disebut dengan Injil).
Alkitab dibagi atas dua bagian utama: Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Bagian-bagian utama ini disebut "Perjanjian" karena Allah bangsa Israel membuat perjanjian kepada manusia. Pertama kalinya antara Musa dan bangsa Israel dan kedua kalinya antara Yesus Kristus dan seluruh umat manusia.
Hampir semua buku Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali beberapa bagian yang ditulis dalambahasa Aram dari kitab Daniel sedangkan semua buku Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting]Asal kata "Alkitab"
Istilah Alkitab berasal dari kata "Al-Kitab" (bahasa Arab: الكتاب) berarti "buku" atau "kitab". Di negeri-negeri berbahasa Arab sendiri Alkitab disebut sebagai "Al-Kitab Al-Muqaddas" (bahasa Arab: الكتاب المقدس).
Dalam bahasa Indonesia, Alkitab kadang disebut dengan istilah Bibel.Filo (20 SM – 50 M) dan Yosefus menyebut Perjanjian Lama sebagaibibloi hiërai. Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, berkali-kali menyebut Alkitab dengan nama Biblia yang merupakan kata dari bahasa Latin yang berarti "buku". Alkitab dalam bahasa Inggris menyebut kitab suci sebagai the Bible, dan dalam bahasa Jerman sebagai die Bibel.
[sunting]Struktur dan pembagian Alkitab
[sembunyikan] Bagian dari seri artikel tentang | |||
---|---|---|---|
Yesus Kristus | |||
Kelahiran · Kematian · Kebangkitan · Natal · Jumat Agung · Paskah | |||
Dasar | |||
Gereja · Injil · Kerajaan · Rasul: Paulus · Petrus | |||
Alkitab | |||
Perjanjian Baru · Perjanjian Lama · Kanon ·Deuterokanonika | |||
Teologi | |||
Keselamatan · Baptisan · Maria · Trinitas · Allah Bapa · Allah Putra · Allah Roh Kudus | |||
Ajaran | |||
Sepuluh Perintah Allah · Hukum Kasih · Amanat Agung · Kotbah di Bukit: Ucapan Berbahagia · Doa Bapa Kami | |||
Sejarah Kekristenan | |||
Gereja mula-mula · Konsili · Pengakuan iman · Misi · Skisma Timur-Barat · Perang Salib · Reformasi · Kontra Reformasi | |||
Denominasi Kristen | |||
| |||
Topik terkait | |||
Khotbah · Doa · Ekumenisme · Gerakan · Seni · Musik · Liturgi · Kalender · Simbol · Kritik Portal Kristen |
Alkitab terdiri dari 66 bagian yang disebut dengan kitab atau buku, 39 termasuk dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru yang diakui oleh seluruh denominasi Kristen, serta kitab tambahan Deuterokanonika yang jumlahnya bervariasi menurut denominasi Kristen (kaum Protestan hanya mengakui ke-66 kitab non-Deuterokanonika).
Berdasarkan isinya dan gaya penulisan, Perjanjian Lama dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian utama yaitu Kitab Taurat (5 kitab), Kitab Sejarah (12 kitab), Kitab Puisi (5 kitab), Kitab Nabi-nabi Besar (5 kitab) dan Kitab Nabi-nabi Kecil (12 kitab). Sementara pengelompokan untuk Perjanjian Baru adalah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 kitab), Surat-surat Rasuli (21 kitab) dan Kitab Wahyu (1 kitab).
Masing-masing kitab atau buku dibagi lagi menjadi beberapa pasal (mulai dari yang paling pendek 1 pasal: Obaja, Filemon, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas; dan yang paling panjang 150 pasal: Mazmur) dan masing-masing pasal dibagi menjadi beberapa ayat (mulai dari yang paling pendek 2 ayat: Mazmur 117; dan yang paling panjang 176 ayat: Mazmur 119).
"Alamat Alkitab" adalah cara yang digunakan untuk memudahkan pencarian lokasi ayat di dalam Alkitab. Kejadian 1:1, misalnya, menunjuk pada ayat pertama pada pasal pertama pada kitab Kejadian, yaitu kitab pertama dalam Alkitab.
Kitab-kitab di Alkitab disusun secara semi-kronologis. Semi-kronologis karena beberapa kitab tidak diketahui waktu penulisannya, dan beberapa lainnya merupakan kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisannya. Kitab Amsal yang ditulis oleh Salomo, misalnya, tidak ditempatkan setelah kitab 1 Raja-raja yang membahas riwayat Salomo, namun dikelompokkan bersama-sama dengan kitab-kitab puisi lainnya. (Ayub, Mazmur, Pengkotbah, Kidung Agung). Kitab nabi Yeremia yang hidup di zaman raja Yosia, contoh lainnya, tidak ditempatkan setelah kitab 2 Raja-raja yang membahas riwayat raja Yosia, namun bersama-sama dengan kitab-kitab nabi nabi besar lainnya (Yesaya, Ratapan Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel. Kitab-kitab lainnya, terutama kitab-kitab sejarah, disusun secara kronologis dan urutannya mempengaruhi cara pembacaan agar tidak membingungkan. Kitab Keluaran, misalnya, tidak dapat dibaca sebelum membaca kitab Kejadiankarena pembaca tidak akan mengerti latar belakangnya. Demikian juga kitab Kisah Para Rasul tidak dapat dibaca sebelum membaca keempat kitab Injil, karena kitab-kitab itu merupakan latar belakang penulisan Kisah Para Rasul. Namun beberapa kitab, seperti Amsal dan Pengkotbah, dapat dibaca secara lepas, walaupun pembaca akan lebih memahaminya jika mengetahui riwayat penulisnya, Salomo, yang dibahas di kitab-kitab sebelumnya (1 & 2 Raja-raja dan 1 & 2 Tawarikh).
Pembagian Alkitab ke dalam buku, pasal, dan ayat, dan pengurutannya merupakan hasil darikanonisasi oleh bapak gereja mula-mula. Struktur tersebut tidak berubah selama ratusan tahun, namun beberapa terjemahan Alkitab terkadang memiliki konvensi yang sedikit berbeda, misalnya dalam kitab Mazmur Alkitab bahasa Indonesia nama penggubah Mazmur dan judul lagu dijadikan ayat yang pertama dalam suatu pasal, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak. Oleh karena itu Alkitab bahasa Indonesia memiliki beberapa puluh ayat lebih banyak dari bahasa Inggris.
Selain itu setiap terjemahan Alkitab memiliki bagian sub-pasal yang disebut dengan perikop, yaitu yang membahas suatu topik tertentu.
Selain itu semenjak dahulu ada diskusi tentang kanon Alkitab: buku apa saja yang bisa dianggap bagian dari Alkitab. Pada abad ke-3 SM, Alkitab Ibrani atau Tanakh diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini disebut Septuaginta, tetapi memuat sejumlah buku yang tidak terdapat dalam versi Yahudi. Buku-buku ini disebut buku-buku Deuterokanonika.
[sunting]Daftar Kitab dalam Alkitab
Alkitab terdiri dari:
- 39 kitab Perjanjian Lama atau kitab-kitab bahasa Ibrani; karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aramaik.
- 27 kitab dan surat Perjanjian Baru atau kitab-kitab bahasa Yunani; karena ditulis dalam bahasa Yunani oleh para pengikut Kristus (disebut sebagai orang Kristen).
- Kitab-kitab Deuterokanonika atau Apokrif (hanya dipakai oleh gereja Katolik Roma dan Ortodoks dan jumlahnya berbeda-beda menurut denominasi. Kristen Katolik memakai 7 kitab dan 2 tambahan pada kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya.)
[sunting]Pembagian Alkitab dan Statistik Alkitab
Pembagian dan statistik ke-66 kitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Alkitab | Perjanjian Lama | Taurat | Kej | kitab 1 | 50 pasal | 1533 ayat | 31831 kata[1] | |
Kel | 2 | 40 | 1213 | 26962 | ||||
Ima | 3 | 27 | 859 | 20068 | ||||
Bil | 4 | 36 | 1288 | 26857 | ||||
Ula | 5 | 34 | 959 | 23015 | ||||
Tulisan-tulisan | Kitab sejarah | Yos | 6 | 24 | 658 | 15281 | ||
Hak | 7 | 21 | 618 | 15785 | ||||
Rut | 8 | 4 | 85 | 2162 | ||||
1 Sam | 9 | 31 | 810 | 20745 | ||||
2 Sam | 10 | 24 | 695 | 16794 | ||||
1 Raj | 11 | 22 | 816 | 20016 | ||||
2 Raj | 12 | 25 | 719 | 19090 | ||||
1 Taw | 13 | 29 | 942 | 16879 | ||||
2 Taw | 14 | 36 | 822 | 20989 | ||||
Ezr | 15 | 10 | 280 | 6176 | ||||
Neh | 16 | 13 | 406 | 8706 | ||||
Est | 17 | 10 | 167 | 4785 | ||||
Kitab puji-pujian/ucapan syukur | Ayu | 18 | 42 | 1070 | 14474 | |||
Maz | 19 | 150 | 2461 | 35156 | ||||
Ams | 20 | 31 | 915 | 11871 | ||||
Pen | 21 | 12 | 222 | 4496 | ||||
Kid | 22 | 8 | 117 | 1974 | ||||
Nabi-nabi | Nabi-nabi besar | Yes | 23 | 66 | 1292 | 30632 | ||
Yer | 24 | 52 | 1364 | 34516 | ||||
Rat | 25 | 5 | 154 | 2514 | ||||
Yeh | 26 | 48 | 1273 | 31797 | ||||
Dan | 27 | 12 | 357 | 9747 | ||||
Nabi-nabi kecil | Hos | 28 | 14 | 197 | 4297 | |||
Yoe | 29 | 3 | 73 | 1617 | ||||
Amo | 30 | 9 | 146 | 3414 | ||||
Oba | 31 | 1 | 21 | 507 | ||||
Yun | 32 | 4 | 48 | 1095 | ||||
Mik | 33 | 7 | 105 | 2496 | ||||
Nah | 34 | 3 | 47 | 979 | ||||
Hab | 35 | 3 | 56 | 1152 | ||||
Zef | 36 | 3 | 53 | 1322 | ||||
Hag | 37 | 2 | 38 | 947 | ||||
Zak | 38 | 14 | 211 | 5142 | ||||
Mal | 39 | 4 | 55 | 1481 | ||||
Perjanjian Baru | Injil | Injil Sinoptik | Mat | 40 | 28 | 1071 | 20168 | |
Mar | 41 | 16 | 678 | 13079 | ||||
Luk | 42 | 24 | 1151 | 22259 | ||||
Yoh | 43 | 21 | 879 | 17067 | ||||
Sejarah | Kis | 44 | 28 | 1007 | 22066 | |||
Surat | Surat-surat Paulus | Rom | 45 | 16 | 433 | 8846 | ||
1 Kor | 46 | 16 | 437 | 8943 | ||||
2 Kor | 47 | 13 | 257 | 5897 | ||||
Gal | 48 | 6 | 149 | 2959 | ||||
Efe | 49 | 6 | 155 | 2725 | ||||
Fil | 50 | 4 | 104 | 1953 | ||||
Kol | 51 | 4 | 95 | 1866 | ||||
1 Tes | 52 | 5 | 89 | 1749 | ||||
2 Tes | 53 | 3 | 47 | 954 | ||||
1 Tim | 54 | 6 | 113 | 2184 | ||||
2 Tim | 55 | 4 | 83 | 1558 | ||||
Tit | 56 | 3 | 46 | 898 | ||||
Fil | 57 | 1 | 25 | 390 | ||||
Ibr | 58 | 13 | 303 | 6483 | ||||
Surat-surat Petrus | 1 Pet | 59 | 5 | 108 | 1838 | |||
2 Pet | 60 | 5 | 105 | 2328 | ||||
Yak | 61 | 3 | 61 | 1517 | ||||
Surat-surat Yohanes | 1 Yoh | 62 | 5 | 105 | 2410 | |||
2 Yoh | 63 | 1 | 13 | 285 | ||||
3 Yoh | 64 | 1 | 14 | 316 | ||||
Yud | 65 | 1 | 25 | 638 | ||||
Akhir zaman | Wah | 66 | 22 | 404 | 10396 | |||
Total Statistik Perjanjian Lama atau Kitab-Kitab Ibrani | 39 | 929 | 23145 | 496485 | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Total Statistik Perjanjian Baru atau Kitab-Kitab Yunani Kristen | 27 | 260 | 7957 | 161772 | ||||
Total Statistik Alkitab | 66 buku | 1189 pasal | 31102 ayat | 658257 kata |
[sunting]Penulis dan perkiraan tahun penulisan
Sumber:[2]
[sunting]Ketersediaan
Terhitung tanggal 1 Januari 2007, terdapat 2.436 jumlah bahasa dan dialek yang telah digunakan dalam menerbitkan sedikit-dikitnya satu buku dari Alkitab[3]. Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan "buku" yang paling banyak diterjemahkan dan dicetak di dunia. (sebagai catatan, jumlah bahasa yang digunakan di seluruh dunia tercatat 6.912 bahasa dari 39.491 bahasa yang pernah ada[4].)
[sunting]Injil dan sejarah
Jesus Seminar adalah sekelompok ahli yang mempertanyakan dan memperdebatkan perkataan-perkataan dan tindakan tercatat Yesus dan melakukan pemungutan suara untuk menentukan sejauh apa mereka dapat mempercayai pernyataan-pernyataan di dalam Injil.[5]
Para kritikus Alkitab mengindikasikan bahwa catatan tentang Yesus telah ditambah-tambahi melalui tradisi oral turun-temurun dan tidak dituliskan hingga sepeninggal para rasul. Maka dari itu para kritikus tersebut mempertanyakan keakuratan penggambaran sosok Yesus yang sesungguhnya.
Di lain pihak, para sejarawan Kristen memberikan bukti-bukti sejarah bahwa Yesus yang digambarkan di dalam Injil dan Alkitab yang ada sekarang ini layak untuk dipercayai. Ada dua pertanyaan yang dijawab, yaitu: Kapan dokumen asli Injil ditulis? Dan siapa yang menulisnya?
Bagian terbesar dalam Perjanjian Baru adalah 13 surat Paulus untuk gereja-gereja muda dan beberapa individu. Surat-surat Paulus, yang ditulis sekitar pertengahan tahun 40 hingga pertengahan tahun 60 (12-33 tahun setelah Kristus) merupakan tulisan-tulisan pertama tentang kehidupan dan pengajaran Yesus. Will Durant menulis tentang pentingnya tulisan-tulisan Paulus dari segi sejarah, "Bukti Kristen tentang Kristus dimulai dari surat-surat yang ditulis oleh Santo Paulus. ... Tidak ada yang pernah mempertanyakan eksistensi Paulus, atau perjumpaannya beberapa kali dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes; dan Paulus mengaku dengan iri bahwa orang-orang tersebut telah mengenal Yesus secara langsung."[6]
Tabel perbandingan dokumen kuno Yunani[7][8]
Buku | Ditulis | Salinan paling awal | Perbedaan dari aslinya | Jumlah salinan yang selamat |
---|---|---|---|---|
Illiad oleh Homer | 800 SM | c. 400 SM | 400 tahun | 643 |
Sejarah tulisan Herodotus | 460-400 SM | c. 900 M | 1350 tahun | 8 |
Sejarah tulisan Thucydides | 480-425 SM | c. 900 M | 1300 tahun | 8 |
Tulisan Plato | 400 SM | c. 900 M | 1300 tahun | 7 |
Gallic Wars tulisan Caesar | 100-44 SM | c. 900 M | 1000 tahun | 10 |
Perjanjian Baru | 50-100 | fragmen - c.114 beberapa buku - c.200 hampir lengkap - c.250 lengkap - c.325 | +50 tahun 100 tahun 150 tahun 225 tahun | 5.366 |
Kelompok Jesus Seminar berpendapat bahwa Injil ditulis paling awal tahun 130 hingga 150 oleh penulis yang tidak diketahui, jika hal tersebut benar, maka ada kira-kira 100 tahun setelah kematian Yesus (oleh sejarawan diperkirakan antara tahun 30-33). Namun hampir semua sejarawan Kristen lainnya telah mencapai konsensus bahwa Injil ditulis oleh para rasul pada abad pertama. Tiga bukti kuat mengenai hal tersebut adalah:
- Dokumen-dokumen ajaran sesat seperti pengikut Marsion dan Valentinus yang mengutip dari Perjanjian Baru.
- Dokumen-dokumen yang ditulis oleh sumber sejarah mulal-mula, seperti Klementinus dari Roma, Ignatius, dan Polikarpus.
- fragmen Injil yang ditemukan dan dengan penanggalan-karbon diperkirakan berasal dari paling akhir tahun 117
Arkeologis Alkitab William Albright menyimpulkan bahwa keseluruhan Perjanjian Baru ditulis "sangat mungkin antara tahun 50 M dan 75 M"[9], sementara skeptis John A. T. Robinson bahkan memberikan tanggal yang lebih awal daripada kaum konservatif, yaitu sekitar tahun 40 dan65[10]. Jika benar bahwa Perjanjian Baru ditulis pada pertengahan hingga akhir abad pertama, maka para rasul yang pada saat itu masih hidup dapat membuktikan kebenarannya dan segala kesalahan sejarah akan segera tampak baik oleh para saksi mata maupun penentang orang Kristen.
Tulisan asli para rasul disimpan secara seksama oleh para gereja, namun penyimpanan yang paling seksama pun tidak dapat bertahan terhadap pendudukan Romawi, perjalanan waktu selama 2000 tahun, dan proses disintegrasi. Saat ini tidak ada yang tersisa dari tulisan-tulisan asli tersebut. Manuskrip asli semuanya hilang, meskipun para ahli masih berharap suatu ketika kejadian Gulungan Laut Mati terulang kembali. Namun tidak hanya Alkitab yang bernasib demikian; tidak ada dokumen asli lainnya dari zaman kuno yang selamat hingga saat ini. Para sejarawan tidak terganggu dengan hal tersebut asalkan mereka memiliki salinan yang dapat dipercayai.
Pada awal sejarah kekristenan, jumlah gereja yang semakin bertambah menghasilkan semakin banyak salinan yang ditulis di bawah pengawasan ketat oleh para pemimpin gereja. Mengikuti tradisi Yahudi dalam menyalin Perjanjian Lama, setiap kata dengan hati-hati disalin dan apabila ada satu kata yang salah maka seluruh perkamen atau papirus tersebut harus dimusnahkan. Jadi sekarang ini para ahli dapat mempelajari tulisan asli para rasul dari salinan dari salinan yang disalin dengan hati-hati, untuk menentukan keotentisitasan sehingga tiba pada sebuah perkiraan yang sangat dekat dengan dokumen aslinya. Tes yang digunakan untuk menentukan keabsahan salinan yang selamat antara lain:
- Tes bibliografis.
Tes ini membandingkan dengan dokumen kuno lain dari periode yang sama. Yang dibandingkan adalah jumlah salinan yang eksis saat ini, jarak waktu antara tulisan asli dan salinan paling awal yang selamat, dan perbandingan sejarah dengan dokumen kuno yang lain. Lebih dari 5000 manuskrip salinan dalam bahasa Yunani telah ditemukan, dan jika dihitung dalam bahasa-bahasa lain, jumlah tersebut menjadi 24000, semuanya berasal dari abad kedua hingga abad keempat. Selain itu selisih waktu tulisan asli dan salinan paling awal juga tidak begitu jauh (lihat tabel). Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus merupakan dua salinan Alkitab yang hampir lengkap dari abad ketiga hingga abad keempat. - Tes bukti internal.
Tes ini mempertanyakan konsistensi saksi mata, detil nama orang, nama tempat, dan nama kejadian, surat kepada individu atau kelompok kecil, kejadian yang memalukan sang penulis, kehadiran materi yang tidak relevan atau kontra-produktif, dan tidak adanya materi yang relevan. Jika keempat Injil menulis hal yang sama persis, maka hal itu menjadi patut dicurigai. Para saksi mata yang menuliskan Injil menceritakan kisah Yesus dari perspektif yang berbeda-beda, namun catatan mereka tetap konsisten satu dengan yang lain, sehingga secara keseluruhan, keempat Injil memberikan gambaran yang jelas dan utuh tentang Yesus. Sejarawan juga menyukai detil karena hal tersebut mempermudah pelacakan kebenaran. Surat-surat Paulus dan keempat Injil penuh dengan detil nama orang, nama tempat, dan kejadian dan banyak di antaranya telah dibuktikan oleh sejarawan dan arkeologis. Nama-nama yang dikarang oleh penulis Injil akan dengan mudah ditemukan oleh orang-orang yang menentang mereka, para imam Yahudi dan tentara Romawi.
Ahli sejarah Louis Gottschalk berpendapat bahwa surat yang tidak dipublikasikan secara umum dan ditujukan pada seseorang atau sekelompok kecil orang memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk dapat dipercaya, sedangkan sejarawan lain mengemukakan bahwa kebanyakan penulis tidak ingin mempublikasikan sesuatu yang memalukan mereka sendiri, oleh karena itu dokumen yang menuliskan hal yang memalukan para penulisnya secara umum lebih dapat dipercayai. Penyangkalan Petrus, kejahatan Paulus, dan banyak contoh yang lain tidak akan dicantumkan kecuali jika mereka benar-benar ingin memberikan laporan mengenai kejadian yang sesungguhnya.
Selain tes-tes di atas, sejarawan juga mencari materi-materi kontraproduktif dan tidak relevan. Hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan (Yesus mati disalib padahal dianggap akan menyelamatkan Israel, kubur Yesus yang kosong ditemukan oleh wanita padahal zaman itu kesaksian wanita tidak dianggap sama sekali) dan detil-detil yang tidak berhubungan dengan cerita utama dan hanya disinggung sekali saja dianggap sebagai tanda bahwa materi-materi tersebut memang benar-benar terjadi atau mereka tidak akan dituliskan. Demikian pula dengan isu-isu yang dihadapi oleh gereja abad pertama ─ pengabaran Injil kepada non-Yahudi, karunia Roh Kudus, sakramen baptis, kepemimpinan gereja ─ sedikit sekali disinggung oleh Yesus. Adalah masuk akal jika para rasul hanya ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan menambahkan materi-materi ke dalam Injil yang ditulis. Dalam satu masalah, Paulus dengan terus terang berkata, "Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan" - Tes bukti eksternal.
Tes ini mengukur reliabilitas suatu dokumen dengan membandingkan dengan catatan sejarah yang lain. Dalam hal ini yaitu catatan sejarah non-Kristen tentang Yesus. Paling tidak ada tujuh belas tulisan non-Kristen yang mencatat lebih dari lima puluh detil tentang kehidupan, pengajaran, kematian, dan kebangkitan Yesus, ditambah dengan detil gereja mula-mula[11] Lebih jauh lagi, reliabilitas Perjanjian Baru didukung oleh lebih dari 36.000 dokumen non-Alkitab (kutipan dari pemimpin gereja tiga abad pertama) sehingga jika seluruh salinan Perjanjian Baru hilang, maka para ahli dapat merekonstruksi ulang menggunakan dokumen-dokumen tersebut dengan perkecualian beberapa ayat saja.[12]
Dengan bukti-bukti yang telah ada, maka dapat disimpulkan bahwa Alkitab yang beredar saat ini dapat dipercayai kebenarannya / tidak ditambah-tambahi dalam rentang waktu 2000 tahun.