Senin, 24 Mei 2010

JANGAN TERLAMBAT MERESPONI FIRMAN TUHAN

Ketika memberi nasehat kepada seseorang, seringkali nasehat yang diberikan dianggap angin lalu saja, nasehat yang diberikan untuk mendidik dan mengajar tidak didengar apalagi mau dituruti. Ketika seorang anak diperingatkan orang tua agar berhati-hati dalam pergaulan, pada umumnya anak tidak mau mendengar dan menganggap perkataan atau nasehat orang tua adalah kuno, kolot dan ketinggalan jaman. Ketika seorang pendeta atau seorang hamba Tuhan memperingatkan seseorang dengan firman Tuhan, terkadang orang tersebut mengabaikan dan menganggap angin lalu semuanya. Baru setelah apa yang telah dikatakan terjadi, orang tersebut mau percaya dan mau menuruti, namun sudah terlambat dan penyesalan memang selalu datang terlambat.

Didalam Yohanes 2:22 ada diceritakan mengenai perkataan Tuhan Yesus yang tidak dipahami dan tidak didengar pada saat Dia berkata mengenai suatu kebenaran. Namun setelah semua yang dikatakan terjadi barulah orang percaya. Dikatakan demikian : “Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.”

Tuhan Yesus di dalam pelayananNya sering mendapat perlawanan dari orang Yahudi, terutama orang Farisi. Pada saat Dia menyucikan Bait Suci dengan mengusir para pedagang, orang-orang tersebut menantang Yesus untuk memberikan tanda bahwa Dia berhak memperlakukan mereka seperti itu. Dan Yesus mengatakan bahwa Dia dapat mendirikan Bait Suci tersebut dalam tiga hari (Yohanes 2:19), namun orang-orang tersebut tidak percaya kepadaNYa.

Saudara, memang sering terjadi apa yang dikatakan seseorang kepada orang lain, baik orang awam kepada seseorang, orang tua kepada anak, pendeta kepada jemaat, hamba Tuhan kepada orang yang diinjili, atau bahkan seseorang yang berbicara mengenai firman Tuhan dan mengenai suatu kebenaran, selalu tidak dipercaya atau ditolak oleh orang lain. Apalagi kalau yang menyampaikan atau memberitakan firman Tuhan adalah seorang yang bukan pendeta, bukan penginjil. Jangankan mau menurut dan melakukannya, mendengar saja kadang sulit dan hati seperti membatu. Firman Tuhan yang sudah disampaikan seperti angin lalu yang meninabobokan seseorang, nasehat dianggap sebagai suatu omelan yang tidak mendasar, dan lain sebagainya. Padahal firman Tuhan yang disampaikan sebenarnya bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (II Timotius 3:16). Dan dari pengalaman yang diceritakan oleh Injil Yohanes ini, Firman Tuhan mengajak kita untuk tidak mengabaikan sedikitpun kebenaran firman Tuhan yang disampaikan oleh seseorang baik oleh pendeta, hamba TUhan, penginjil, orang awam atau anak kecil sekalipun harus kita dengarkan dan kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari dan jangan sampai terlambat. Oleh karena itu, mari kita dengar firman Tuhan, mari kita dengar nasehat orang lain yang dapat mendidik dan mengajar kita, renungkan dan lakukan. JANGAN TERLAMBAT MERESPONI FIRMAN TUHAN.