Senin, 21 Februari 2011

Lekatkan Hatiku

Ciptan Ribkah – JKI Injil Kerajaan

Bm F#m

Semua karena kemurahan Mu

G A D

Semua karena kebaikan Mu

Bm F#m

Semua karena kasih sayang Mu

G Em A

Ku ada sebagaimana ku ada

Bridge

Em A

Kau Yesus kekasih jiwaku

F# Bm

Menyenangkan Mu setiap waktu

G A D A

Memuaskan hati Mu tujuan hidupku

Chorus

D F# Bm

Lekatkan hatiku melekat dengan hati Mu

Em A A7

Tetapkan langkah ku sejalan dengan firman Mu

F#m F#

Tepatkan semua yang kubuat

G Gm

Seperti yang Bapa mau

D

Datanglah kerajaan Mu

Bm Em

Jadilah kehendak Mu

A G D

Dibumi seperti disurga

Hineni

Ciptaan Leo – Mahanaim

G C

Kulihat Panggilan MU

G C

Besar dalam hidup ku

Em D

Rasakan kuasa yang Kau b’ri

C D

‘tuk taklukan dunia

G C

Dengan Mandat Otoritas

D

Dan Tuhan disisiku

D G C D

Tak ada jalan yang tertutup bagi ku

C D

Namun kusadari

C D

Kerendahan hati

C D

Yang sanggup menjaga ku

C D

Tetap didalam MU

Chorus :

G D

Hi ne ni …

Em D

Ini aku Tuhan

C G

Buatku mengerti arti dari…

C D

Kerendahan hati

Penyerahan diri

Ketaatan mutlak

G D

Hi ne ni…

Em D

Utus aku Tuhan

C G

Ingatkan aku hanya budak

C D G

Yang mengabdi dengan cinta.

Hineni
Ev. Nany Susanty, SH


Bahan Renungan : Wahyu 6 : 7 – 8

Saat ini kita tahu bahwa kita hidup di masa akhir jaman, Tuhan sedang membukakan materaiNya yang ada di Kitab Wahyu. Beberapa waktu yang lalu ketika Mesir dilanda pergolakan dan demonstrasi, dalam demonstrasi itu ada penampakan kuda berwarna hijau kuning seperti dalam wahyu 6 : 7 – 8, penunggang kuda itu bernama maut.

Hari – hari ini Tuhan sedang membawa kita kepada masa keemasan dan kejayaan, namun sebelum masuk ke pintu gerbang masa keemasan dan kejayaan ini kita harus masuk kedalam pintu gerbang HINENI. Hineni diambil dari bahasa Ibrani, Neni berarti hamba atau budak atau pelayan.

Hineni artinya aku mau menjadi budak karena aku cinta kepada tuanku. Didalam Keluaran 21 : 5 – 6 kata Hineni muncul, ketika seorang budak sudah kerja selama 6 tahun pada tuannya, pada tahun ke 7 budak ini mempunyai kesempatan bebas dan merdeka, namun kalau budak ini tidak mau keluar karena ia mencintai tuannya maka budak dan tuannya menghadap Allah, didalam hadirat Tuhan budak ini diberi tanda sebagai milik tuannya selamanya karena budak ini mencintai tuannya.

Saat ini kita akan belajar mengenai Hineni, dalam kata ini kita bisa belajar mengenai :
1. Kerendahan Hati
2. Ketaatan.
3. Bersyukur
4. Tidak berontak
5. Tidak ada kata tidak.

Saat ini kita mau belajar mengenai Abraham, Abraham mempunyai panggilan Tuhan dalam hidupnya, Tuhan memakai orang – orang yang ada disekitar Abraham untuk menggenapkan panggilan Tuhan dalam hidup Abraham. Ayah Abraham yang bernama Terah membawa, Abraham, Sarah, Lot anak Haran pergi ke daerah Haran (Kejadian 11 : 31). Didalam kehidupan saya Tuhan memberikan orang – orang yang membawa saya kepada panggilan Tuhan didalam hidup saya. Tuhan mempertemukan saya dengan suami saya dan saya dibawa ke Cirebon. Di Cirebon Tuhan mempertemukan saya dengan bekas bos suami saya, dia menyuruh suami saya main ke rumah mantan bosnya, kemudian dia bertanya kamu notaries yah, lalu ia mempertemukan dengan notaries senior di cirebon namanya pak Joko, dia sebentar lagi pension, dia mengajarkan semua ilmu dan pengalaman dibidang Notaris, ketika semua sudah diwariskan, dia meninggal, saya akhirnya menggantikan posisi dia, dan saya juga mendapatkan anugerah sebuah kantor yang saat ini saya pakai untuk kantor notaries saya.

Kejadian 12 : 1 Tuhan memanggil Abraham secara pribadi untuk memasuki tanah perjanjian. Abraham kemudian taat memenuhi panggilan Tuhan. Hineni adalah apapun yang Tuhan suruh dan tidak memandang untung ruginya.

Hineni adalah orang yang tidak terikat dengan harta yang ada didunia ini dan ia juga tidak terikat dengan keluarganya, maksudnya ia mau taat memenuhi panggilan Tuhan. Ketaatan Abraham ketika ia disuruh Tuhan untuk mempersembahkan anaknya Ishak (Kejadian 22 : 1 – 3). Abraham tidak banyak bertanya sama Tuhan, ia segera meresponi setiap apa yang Tuhan perintahkan. Abraham mempunyai ketaatan yang luar biasa, ia tidak memberontak, dia tidak berkata tidak terhadap apa yang Tuhan katakana. Amin

AKIL BALIG ( 2 )

“Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.” ( Lukas 15 : 22 )

Kalau belum waktunya dewasa, ia memaksakan haknya diberikan sebelum waktunya, itu tandanya ketidakdewasaan. Maka pendidikan paling luar biasa yang dia harus alami adalah pendidikan kandang babi, sama seperti anak bungsu yang ada, setelah lewat proses itulah baru dia akan menyadari keadaannya. Hatinya berubah menjadi hati hamba, artinya terjadi kerendahan hati dan tidak muncul kecongkakan dalam dirinya. Orang sering kali tidak pernah jujur dengan dirinya persoalannya karena anda tidak pernah jujur dengan Tuhan. Saya belajar bertahun-tahun, kalau saya lagi iri sama orang, saya berkata: “Tuhan, saya iri dengan dia, aku tahu ini tidak benar, tetapi aku iri.” Terus terang saja daripada mengatakan: “Tuhan, bukankah Engkau begini, begini, begini..” Tuhan akan berkata: “Menghabiskan waktu-Ku nak, katakan saja kamu iri kan?” Selesai urusannya. Bicara to the point sama Tuhan, dengan manusia anda mungkin tidak bisa sebab akan disalibkan langsung kalau anda berkata begitu. Kedewasaan tidak ada kaitannya dengan usia kita, atau sudah berapa lama kita melayani. Ada orang-orang yang memang harus melewati pendidikan “kandang babi” untuk menjadi dewasa. Tetapi dari pihak Tuhan, DIA mau berkata: “Tidak harus nak, kalau engkau mengerti yang namanya merendah.” Ingat, Yusuf mendapatkan jubah yang maha indah, itu pertanda otoritas yang utuh diberikan kepadanya dan itu hanya diberikan kepada anak yang sudah akil balig atau sudah dewasa.