Senin, 10 Mei 2010

4 Hukum Rohani


Sebagaimana wujudnya hukum-hukum alam yang mentadbir alam semesta ini, demikian juga ada hukum-hukum rohani yang mentadbir hubungan anda dengan Tuhan.

Satu

HUKUM PERTAMA

Tuhan mengasihi anda, dan Dia menawarkan satu rancangan yang istimewa untuk hidup anda.

(Ayat-ayat yang terdapat di dalam buku kecil ini hendaknya dibaca dari Alkitab sedapat mungkin.)

Kasih Tuhan
"Oleh sebab Tuhan amat mengasihi dunia ini, Dia telah memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap manusia yang mempercayai-Nya tidak akan binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal."
Yohanes 3:16

Rancangan Tuhan
(Kristus berkata), "Aku datang, supaya mereka beroleh hidup, dan memperolehinya dalam segala kelimpahan." (hidup yang bererti dan penuh kebahagiaan)
Yohanes 10:10b

Mengapakah kebanyakan orang tidak menikmati
hidup yang berkelimpahan ini? Ini sebab ...



Dua

HUKUM KEDUA

Manusia berdosa dan terpisah daripada Tuhan, oleh itu, dia tidak boleh mengetahui dan mengalami kasih dan rancangan Tuhan untuk hidupnya.

Manusia Berdosa
"Semua manusia telah berdosa dan jauh daripada kemuliaan Tuhan."
Roma 3:23

Manusia telah dicipta untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan. Tetapi oleh sebab kekerasan hatinya, manusia memilih jalannya yang tersendiri sehingga persekutuannya dengan Tuhan terputus. Menurut Alkitab, kekerasan hati ini sama ada dalam bentuk sikap memberontak ataupun sikap tidak peduli ialah dosa.

Manusia Terpisah
"Sebab upah dosa ialah maut . . ." (perpisahan rohani daripada Tuhan)
Roma 6:23

Gambarajah Hukum 2Gambarajah ini menunjukkan bahawa Tuhan Mahasuci dan manusia berdosa. Satu jurang memisahkan mereka.
Anak-anak panah menunjukkan bahawa manusia cuba dengan sedaya-upaya untuk mencari Tuhan, dan hidup yang berkelimpahan melalui kehidupan yang baik, falsafah ataupun agama.

Hukum yang ketiga menjelaskan jalan tunggal untuk menjambatani jurang ini ...

Tiga

HUKUM KETIGA

Yesus Kristuslah satu-satunya jalan yang Tuhan berikan untuk menyelesaikan masalah dosa manusia. Melalui-Nya anda boleh mengetahui dan mengalami kasih dan rancangan Tuhan untuk hidup anda.

Kristus mati bagi pihak kita
"Tetapi Tuhan telah menunjukkan betapa kasih-Nya kepada kita dengan kematian Kristus bagi pihak kita walaupun pada ketika itu kita masih berdosa."
Roma 5:8

Kristus bangkit daripada kematian
"... Kristus mati kerana dosa kita ... Dia dikebumikan ... Dia dibangkitkan pada hari ketiga, menurut Alkitab. Dia memperlihatkan diri-Nya kepada Petrus, dan kemudiannya kepada dua belas orang murid-Nya. Setelah itu Dia memperlihatkan diri-Nya pula kepada lebih daripada 500 orang pengikut-Nya ..."
1 Korintus 15:3-6

Kristus jalan tunggal kepada Tuhan
Yesus menjawab, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tiada sesiapa pun yang boleh datang kepada Bapa kecuali melalui Aku."
Yohanes 14:6

Gambarajah Hukum 3Gambarajah ini menunjukkan bahawa Tuhan telah menjambatani jurang antara manusia dengan Diri-Nya,
dengan menghantar Anak-Nya, Yesus Kristus, supaya mati di atas salib bagi pihak kita demi menebus kita daripada dosa.


Hanya mengetahui ketiga-tiga hukum ini tidak mencukupi . . .

Empat

HUKUM KEEMPAT

Kita mesti menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat dan Tuhan kita secara peribadi. Dengan demikian, kita boleh mengetahui dan mengalami kasih dan rancangan Tuhan untuk hidup kita.

Kita mesti menerima Kristus
"Tetapi bagi mereka yang menerima dan mempercayai-Nya, diberikannya hak untuk menjadi anak-anak Tuhan."
Yohanes 1:12

Kita menerima Kristus melalui iman
"Dengan rahmat Tuhanlah anda telah diselamatkan melalui iman; dan bukannya melalui usaha diri anda. Ini adalah kurnia Tuhan, bukan hasil usaha-usaha tertentu. Maka tiada sesiapa pun yang boleh memegah-megahkan diri."
Efesus 2:8-9

Apabila kita menerima Kristus, kita mengalami kelahiran baru (baca Yohanes 3:1-8)

Kita menerima Kristus dengan mengundang-Nya secara peribadi
Kristus berkata, "Dengar, Aku berdiri di hadapan pintu dan mengetuk. Sekiranya sesiapa yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu, Aku akan masuk ke dalam ...."
Wahyu 3:20

Menerima Kristus melibatkan pertaubatan, dan mempercayai bahawa Kristus akan masuk ke dalam hidup kita untuk mengampunkan dosa kita dan menjadikan kita manusia mengikut kehendak-Nya. Hanya bersetuju bahawa Yesus Kristus ialah Anak Tuhan dan Dia mati di atas salib kerana dosa kita adalah tidak mencukupi. Begitu juga dengan pengalaman emosi. Kita mesti menerima Yesus Kristus melalui iman sebagai tindakan nekad kita.

Kedua-dua bulatan ini menggambarkan dua jenis hidup:

Gambarajah Dua Bulatan

Bulatan manakah yang mencerminkan hidup anda?
Bulatan manakah yang anda ingin mencerminkan hidup anda?

Berikut menjelaskan bagaimana anda boleh menerima Kristus:

Anda boleh menerima Kristus saat ini juga dengan berdoa berdasarkan iman:(Doa ialah percakapan dengan Tuhan)

Tuhan mengetahui isi hatimu. Dia lebih mementingkan sikap hatimu daripada kata-katamu. Berikut merupakan satu doa yang disarankan:

"Tuhan Yesus, aku memerlukan Engkau. Terima kasih kerana mati di atas salib untuk mengampunkan dosa-dosaku. Aku membuka pintu hatiku dan menerima Engkau sebagai Penyelamat dan Tuhanku. Terima kasih kerana memberi hidup yang kekal kepadaku. Jadikanlah aku seorang peribadi mengikut kehendak-Mu. Amin."

Adakah doa ini menyatakan keinginan hati anda?

Jika ya, ucapkanlah doa ini sekarang juga, dan Kristus akan masuk ke dalam hidupmu seperti yang telah dijanjikan-Nya.


BAGAIMANA MENGETAHUI BAHAWA KRISTUS BERADA DI DALAM HIDUP ANDA . . .

DOSA: SEBAB ATAU AKIBAT, BAKAT ATAU GODAAN?

Oleh: Pdt Daniel T.A. Harahap

Pengantar

Siapa yang belum pernah mendengar atau menyebutkan kata dosa? Mungkin tak ada. Barangkali semua orang merasa tahu tentang dosa sejak kecilnya. Tapi baiklah kita bertanya lagi: apa sebenarnya arti dosa? Ya, apa itu dosa? Dan mengapa kita mengaku dosa saban minggu? Di gereja Katolik bahkan mengapa masih disediakan ruang-ruang privat, dimana jemaat dapat mengaku dosanya kepada pastor, tanpa didengar oleh orang
lain? Sebaliknya: mengapa di beberapa gereja tertentu tidak ada lagi pengakuan dosa dalam ibadah? Pertanyaan-pertanyaan ini menyadarkan kita bahwa dosa walaupun begitu sering diucapkan, belum tentu juga jelas dipahami maknanya.

4 (Empat) Arti Dosa

Berdasarkan kesaksian Alkitab kita bisa merumuskan minimal 4(empat) arti dosa:

Pertama: dosa adalah kegagalan melakukan yang baik dan benar yang diperintahkan Allah. Di sini dosa mirip dengan anak panah yang meleset dari sasaran yang ditentukan. Atau memakai gambaran olah raga, dosa ibarat shuttle cock yang jatuh di luar garis atau bola yang keluar dari gawang.

Sasaran hidup dan tindakan manusia adalah yang baik dan benar, namun adakalanya atau sering manusia gagal atau meleset melakukannya, dan malah melakukan yang jahat dan salah. Itulah dosa. Namun kegagalan ini bukan hanya mencakup tindakan spesifik atau konkret, tetapi juga kegagalan mengasihi orang lain dan kegagalan menjadi manusia yang utuh. Tuhan menciptakan manusia untuk mengasihi sesamanya dan menjadi dirinya sendiri, namun ada kalanya manusia meleset. Alih-alih mengasihi, manusia malah membenci dan mendengki sesamanya. Alih-alih menjadi manusia seutuhnya manusia malah tanpa sadar menjadi “binatang”. Itulah dosa.

Pertanyaan: mengapa manusia sering meleset atau gagal? Sebagian karena manusia itu teledor, tidak hati-hati, terlalu bernafsu, atau kurang latihan. Sebagian lagi karena tergoda oleh iblis atau pengaruh orang lain di luar dirinya. Pertanyaan selanjutnya: mengapa bisa tergoda atau terpengaruh?


Kedua: dosa adalah pemberontakan terhadap pemerintahan Allah. (Kej 3). Namun Alkitab juga melukiskan dosa bukan sekedar kegagalan melakukan yang baik, benar dan bertanggungjawab, tetapi juga sikap memberontak terhadap pemerintahan Allah. Alkitab menyaksikan Allah adalah Raja dan penguasa yang sah atas kehidupan manusia. Dialah yang empunya kerajaan, kuasa dan kemuliaan. Dialah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Namun manusia memberontak ingin otonom, bebas dari pengendalian Allah, dan menjadi penguasa atas dirinya sendiri. Itu adalah pemberontakan dan itulah dosa. Dengan kata lain: segala sikap yang memberontak terhadap wewenang dan kuasa Allah memerintah diri kita adalah dosa.

Namun ada pertanyaan menggoda: mengapa manusia memberontak terhadap Allah padahal dia diciptakan oleh Allah?


Ketiga: dosa adalah bakat, potensi, dan kecenderungan melakukan yang jahat yang melekat di dalam diri manusia.Namun kekristenan menggambarkan dosa lebih parah dan buruk dari kegagalan melakukan yang baik. Dosa dilukiskan sebagai bakat melakukan yang jahat yang melekat dalam diri manusia itu sejak lahir sampai mati. Sesuai dengan istilahnya, bakat melakukan yang jahat (baca: mencuri, berbohong dan berzinah dll) itu bukan sekedar pengaruh lingkungan tetapi memang menjadi bagian asali diri manusia itu.

Contoh: jika ada seorang anak kecil sejak lahir dipisahkan dari lingkungannya dan dibesarkan sendirian di biara tertutup atau gereja, jauh dari pengaruh buruk, dia akan tetap mampu melakukan berbohong atau mencuri. Mengapa? Karena bakat yang jahat itu memang dibawanya dari lahir. Tentu saja saat bayi ia belum bisa berbuat apa-apa, namun potensi itu sudah ada. Sejalan dengan pertumbuhan fisik dan psikisnya bakat yang jahat itu bisa berkembang.


Manusia diciptakan Allah baik adanya. Namun kejatuhannya ke dalam dosa, membuat manusia menjadi retak dan tidak lagi sempurna. Dia tidak lagi semata-mata baik. Manusia tanpa kecuali mempunyai potensi atau kemampuan dalam dirinya untuk salah, keliru atau bahkan jahat. Inilah hakikat kemanusiaan itu. Selain mampu melakukan hal-hal baik, benar dan indah, manusia ternyata juga bisa melakukan hal-hal jahat, salah dan jelek. Namun dosa itu sudah terlalu parah, potensi dan bakat melakukan yang jahat itu bahkan sudah menjadi kecenderungan atau tendensi dalam diri manusia. Manusia apabila dibiarkan pasti menyimpang. Manusia apabila diberikan kesempatan (apalagi lebih dari satu kali) pasti akan mencuri. Setiap manusia (laki-laki atau perempuan, pelayan atau warga gereja biasa) cenderung untuk korupsi, apalagi bila kondisi dan situasinya mendukung.

Keempat: Dosa adalah kuasa atau tuan yang membelenggu manusia dan mendorong manusia melakukan yang jahat. Bukan mencuri, menipu atau membunuh yang membuat manusia berdosa. Tetapi sebaliknya keberdosaan manusia itulah yang membuatnya mencuri, menipu, membunuh dan melakukan berbagai kejahatan. Dosa bukan akibat tindakan kejahatan tetapi penyebab kejahatan. Dosa adalah biang kerok kejahatan yang membawa kepada maut. Manusia (termasuk para pelayan gereja) tidak dapat melepaskan dirinya dari kondisi dosa itu. Syukurlah Allah telah mengutus PutraNya Yesus, sehingga manusia dibebaskan dari perhambaan dosa dan diangkat menjadi hamba dan anak Allah. Namun selama manusia masih hidup di dunia dan selama masih manusia, sisa-sisa kuasa dosa itu masih melekat. Jika dosa itu ibarat lebah, maka kepalanya sudah diremukkan, namun ekornya masih dapat menyengat. Ibarat peperangan, ibukota dan pemerintahan dosa itu sudah dihancurkan, namun sisa-sisa pasukannya di berbagai wilayah masih potensial mengganggu.


Pengakuan Dosa

Dengan pemahaman tentang dosa di atas, maka sekarang kita sudah lebih mengerti tentang makna pengakuan dosa di gereja saban minggu (anehnya ada juga gereja yang sudah menghapuskan pengakuan dosa dari ibadah-ibadahnya). Dalam pengakuan dosa bersama dan pribadi di gereja kita mengakui kegagalan kita berbuat baik dan benar, ketidakmampuan kita melakukan hal-hal konkret dan spesifik yang dikehendaki Allah. Kita secara jujur mengakui kegagalannya melakukan hal-hal baik dan benar, dan sebagai gantinya melakukan hal-hal jahat dan salah secara pribadi maupun bersama-sama, tersembunyi atau terang-terangan, sendiri atau ramai-ramai, dengan kata atau perbuatan.

Namun bukan hanya itu saja. Kita juga mengakui pemberontakan kita terhadap Allah. Kita mengakui terus-terang bahwa kita ingin mengatur diri sendiri. Kadang atau selalu kita tidak suka dicampuri oileh Allah, apalagi bila kita tahu bahwa rencana dan sikap kita berbeda atau bertentangan dengan Allah. Contohnya antara lain: bisnis, politik, adat atau seks. Allah boleh saja mengatur kita tetapi tidak dalam hal-hal tertentu. Pengingkaran kedauladan Allah yang absolut inilah dosa itu.

Selanjutnya kita juga mengakui keberadaan diri kita yang paling dalam: aku adalah pendosa yang hina dan rendah yang hanya bisa diselamatkan oleh anugerah Allah. Dalam pengakuan dosa itu kita menerima keberadaan diri kita bahwa memang dosa itu melekat dalam diri kita, merupakan bakat dan tendensi kita, dan kita tidak mampu membuangnya dengan kekuatan diri sendiri. Kita diselamatkan dan menjadi anak Allah bukan karena keunggulan, prestasi atau kehebatan kita, tetapi semata-mata karena anugerahNya.


Penyesalan sungguh-sungguh

Orang Kristen diundang menyesali dosanya dan merindukan pengampunan dari Allah. Pengakuan dosa setiap minggu ini tidak boleh dijadikan rutinitas atau seremoni belaka, tetapi suatu pengakuan yang sungguh-sungguh dihayati. Dalam pengakuan dosa yang penting bukanlah sekedar merasa haru dan menangis tersedu-sedu, tetapi menyesal sungguh-sungguh.


Anugerah pengampunan

Namun orang Kristen tidak perlu berputus asa atau dihantui rasa bersalah sepanjang hidupnya, karena pernah melakukanm sesuatu yang jahat di masa lalu. Allah maha baik. Dia mau mengampuni dosa umatNya. Gereja mewartakan anugerah pengampunan itu kepada jemaat yang sungguh-sungguh mengaku dosanya dan menyesal. Karena itu dalam kebaktian minggu, pengakuan dosa disusul dengan berita anugerah pengampunan. Umat mengaku dosa dan Allah mengampuni. Bahkan harus dikatakan umat Kristen termasuk para pendeta atau penginjil sekali pun sebenarnya hidup karena dan dalam pengampunan ini karena itu tidak punya alasan meninggikan diri.


Dosa terhadap Roh Kudus

Dalam Alkitab ada disaksikan bahwa seluruh dosa dapat diampuni kecuali dosa terhadap Roh Kudus. Apa sebenarnya dosa terhadap Roh Kudus? Melawan Allah secara sengaja dan sadar. Namun apa ukurannya bahwa seseorang sudah melakukan dosa tak terampunkan itu? Jika orang itu tidak bisa lagi datang kepada Allah, berdoa dan berseru menyebut namaNya. Selama kita masih bisa datang kepada Allah, berdoa, menyeru namaNya, menyesal dalam hati, itu artinya kita belum melakukan dosa terhadap Roh Kudus. Itulah parameternya. Pertobatan sebagai jawaban pengampunan Dalam hidup sehari-hari kita sering mendengar bertobat supaya diampuni. Alkitab sebenarnya berkata lain: bertobatlah sebab sudah diampuni. Penebusan dan pengampunan mendahului pertobatan kita. Dengan kata lain pertobatan adalah jawaban kita terhadap penebusan yang dilakukan Allah.

Pertobatan sungguh-sungguh
Pertobatan berasal dari kata metanoia yang artinya pembalikan arah atau perubahan pola pikiran. Ibarat orang yang tadinya berjalan ke selatan kemudian berbalik arah menuju utara. Ibarat orang yang sebelumnya jahat kemudian menjadi baik. Sebab itu pertobatan bersifat radikal (mendasar) dan total (menyeluruh). Tidak ada pertobatan yang parsial (setengah-setengah). Kita tidak bisa bertobat di satu aspek namun tetap melakukan yang jahat di aspek lainnya. Kita tidak bisa berhenti berbohong dan tetap mencuri. Atau berhenti mencuri tetapi tetap berzinah. Melawan satu kejahatan berarti melawan seluruh kejahatan.

Pemahaman kita tentang dosa di atas menyadarkan kita bahwa kita memang harus berkali-kali bertobat. Kita berkali-kali jatuh dan kita membutuhkan berkali-kali juga bangkit. Sebab itulah kita menolak pemahaman bahwa orang Kristen hanya perlu satu kali pertobatan dan pengakuan dosa. Yesuslah yang satu kali untuk selama-lamanya mati disalibkan demi keselamatan kita. Namun kita orang Kristen (termasuk pendeta, penginjil, pemimpin persekutuan kampus) harus setiap hari mengaku dosa dan bertobat. Status kita sebagai anak-anak Allah tidak membuat kita otomatis bebas dari dosa. Hidup baru kita belum sempurna. Penerimaan kita kepada Yesus sebagai Juruslamat belum utuh sebab kita masih manusia dan hidup di dunia. Sebab itu siapapun kita harus bertobat dan bertobat lagi. Persoalannya hanya satu: mau atau tidak?

Home: http://rumametmet.com

HIDUP BENAR DI HADAPAN TUHAN

KEJADIAN 37:2-4
“Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun - jadi masih muda - biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya..”
Manusia di akhir zaman ini cenderung melakukan hal-hal yang jahat, yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Setiap hari kita bisa saksikan di banyak media tentang kejahatan dunia yang semakin bertambah. Orang tidak segan-segan lagi untuk membunuh, memfitnah bahkan membalikkan fakta kebenaran.

Karena itu, sebagai anak Tuhan, bagaimana sikap dan tindakan kita di tengah dunia yang gelap ini. Apakah kita harus mengikuti sifat dan tabiat buruk dunia ini, sehingga kita bisa tetap melanjutkan hidup di dunia ini? Apalagi dengan tubuh berdosa kita yang rentan untuk melakukan dosa.

Anak Tuhan atau orang percaya haruslah menjaga hidupnya supaya benar di hadapan Tuhan dengan taat melakukan Firman Tuhan.
Alkitab dengan jelas melarang kita supaya jangan serupa dengan dunia ini. (Roma 12:2). Perbedaan kita dengan dunia ini terlihat dari perbuatan kita yang benar, yang sesuai dengan Firman Tuhan. Dan berkat Tuhan mengalir kepada orang-orang yang hidupnya benar.

Suratan Filipi 2:15 menginformasikan kepada kita bahwa kita berada di tengah-tengah orang yang bengkok hatinya dan sesat. Namun kalau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, maka hati yang bengkok akan menjadi lurus dan tulus oleh kuasa Tuhan.


Yusuf menjadi teladan bagi kita tentang hidup benar dan taat kepada Tuhan. Walaupun Yusuf hidup di tengah saudara-saudaranya yang jahat, tetapi ia tidak terpengaruh dengan sifat jahat saudara-saudaranya. Ia berusaha menjaga hidupnya supaya benar di hadapan Tuhan. Bagi orang benar, ada banyak cara Tuhan untuk memberkatinya.
Kemenangan demi kemenangan selalu berpihak kepada orang benar.

Kejadian 39:2-6 “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; ........TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,.....kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya.”

Kita semua pasti mau berhasil. Kita mau berhasil di keluarga, di bisnis, di pekerjaan, di studi, dllsb, tetapi harus kita tahu bahwa kunci keberhasilan adalah hidup benar di hadapan Tuhan.
Yusuf mempunyai pengaruh yang sangat besar di rumah Potifar, karena ia hidup benar di hadapan Tuhan. Melalui Yusuf, Tuhan memberkati rumah dan ladang Potifar. Orang benar pasti memberikan pengaruh positif di mana pun ia berada.

Kejadian 39:6 “...Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya”. Hal inilah yang membuat Yusuf diberkati Tuhan dengan keberhasilan. Apabila kita mempunyai sikap yang manis ; takut akan Tuhan, berkorban untuk Tuhan, setia kepada Tuhan, maka kita pun pasti diberkati.

Kejadian 39:7-8 “ Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak...” Orang benar selalu menolak hal-hal yang berbau dosa. Dengan berbagai macam cara Iblis berusaha menjebak dan menjatuhkan kita.
Karena itu, anak-anak Tuhan harus berani berkata tidak kepada dosa.


Contoh berikutnya orang diberkati Tuhan karena hidup benar adalah Ayub. (Ayub 42:10-12) “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.” Ayub menerima berkat dua kali ganda, karena ia dengan teguh menjaga hidupnya benar di hadapan Tuhan. (Ayub 1:1). Meskipun ia mengalami penderitaan yang hebat tetapi imannya tetap kokoh kepada Tuhan.
Bahkan istrinya pernah menyuruh Ayub untuk menghujat Allah, tetapi Ayub membantah keras istrinya, sehingga hidupnya tidak berdosa di hadapan Tuhan.


Amsal 3:32,33 --> Berkat Tuhan mengalir ke rumah-rumah orang benar.


Amsal 14:12-13 --> Kekuasaan orang benar kokoh, tahtanya tidak tergoyahkan.


Amsal 15:8-9 --> Tuhan menjawab doa-doa orang yang hidup benar. (Bd. Yakobus 5:16).


Mazmur 24:3-4 --> Orang benar dengan tangan yang bersih dan hati yang tulus, akan mendapat karunia-karunia rohani dari Tuhan. Tuhan hanya mau berdiam kepada orang yang menjaga kekudusan.

Yesaya 33:15-16 --> Orang yang hidup dalam kebenaran mendapat jaminan ekonomi dari Tuhan.

Karena itu marilah kita menjaga hidup kita benar di hadapan Tuhan, supaya berkat-berkat, pertolongan, dan doa kita tidak terhambat. Marilah menghindari sifat dan tabiat buruk dunia ini. Sebab keberhasilan dan kesuksesan akan diterima setiap orang benar.
Haleluyah!

Saya baru saja percaya kepada Yesus … bagaimana selanjutnya?

Saya baru saja percaya kepada Yesus … bagaimana selanjutnya?

Selamat! Anda baru saja mengambil keputusan yang mengubah kehidupan Anda. Mungkin sekarang Anda bertanya, “Bagaimana selanjutnya? Bagaimana saya mulai berjalan dengan Tuhan?” Lima langkah yang disinggung di sini akan memberi Anda petunjuk dari Alkitab. Ketika dalam perjalanan Anda, Anda ada pertanyaan, silahkan kunjungi http://www.gotquestions.org/Indonesia

1. Pastikan bahwa Anda mengerti tentang keselamatan.

1 Yohanes 5:13 mengatakan, “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.” Tuhan ingin kita mengerti tentang keselamatan. Tuhan ingin kita memiliki keyakinan bahwa kita sudah diselamatkan. Secara ringkas, mari kita membicarakan hal-hal utama dalam keselamatan.

(a) Kita semua sudah berdosa. Kita telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan (Roma 3:23)

(b) Karena dosa kita, kita layak dihukum dengan cara dipisahkan dari Tuhan secara kekal (Roma 6:23).

(c) Yesus mati bagi kita di atas salib untuk membayar hukuman dosa kita (Roma 5:8, 2 Korintus 5:21). Yesus mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. KebangkitanNya membuktikan bahwa kematian Tuhan Yesus sudah cukup untuk membayar dosa-dosa kita.

(d) Tuhan menganugerahkan pengampunan dan keselamatan kepada semua orang yang beriman kepada Tuhan Yesus – percaya dan menerima kematianNya sebagai pembayaran atas dosa-dosa kita (Yohanes 3:16, Roma 5:1, Roma 8:1).

Itulah berita keselamatan! Jikalau Anda percaya kepada Tuhan Yesus sebagai JuruselamatMu, Anda diselamatkan. Semua dosa Anda diampuni dan Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan Anda (roma 8:38-39, Matius 28:20). Ingat, keselamatan Anda terjamin di dalam Yesus Kristus (Yohanes 10:28-29). Jikalau percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat Anda, Anda dapat memiliki kepastian bahwa Anda akan menikmati kekekalan bersama dengan Tuhan di surga!

2. Cari gereja yang baik yang mengajarkan Alkitab.

Jangan pandang gereja sekedar sebagai sebuah bangunan. Gereja adalah orang-orangnya. Adalah sangat penting bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus untuk bersekutu satu dengan yang lain. Itu adalah salah satu tujuan utama dari gereja. Setelah Anda percaya kepada Yesus Kristus, kami sangat mendorong Anda untuk mencari gereja yang percaya kepada Alkitab di sekitar tempat Anda dan berbicara dengan pendetanya. Beritahu dia tentang iman Anda dalam Yesus Kristus.

Tujuan kedua dari gereja adalah untuk mengajarkan Alkitab. Anda dapat belajar bagaimana menerapkan petunjuk-petunjuk Tuhan dalam hidup Anda. Mengerti Alkitab adalah kunci dari hidup Kristen yang sukses dan berkuasa. 2 Timotius 3:16-17 mengatakan, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Tujuan ketiga dari gereja adalah ibadah. Ibadah adalah berterima kasih pada Tuhan untuk apa yang telah Dia lakukan. Tuhan telah menyelamatkan kita. Tuhan mencintai kita. Tuhan mencukupi kebutuhan kita. Tuhan memimpin dan mengarahkan kita. Bagaimana mungkin kita tidak berterimakasih kepadaNya? Tuhan itu suci, benar, pengasih, pemurah and penuh dengan karunia. Wahyu 4:11 menyatakan, "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

3. Sisihkan waktu setiap hari untuk menfokuskan diri pada Tuhan.

Adalah sangat penting untuk menggunakan waktu setiap hari untuk menfokuskan diri pada Tuhan. Sebagian orang menyebut waktu seperti ini sebagai “saat teduh.” Orang lain menyebutnya sebagai “devosi” karena ini adalah waktu di mana kita mendevosikan atau membaktikan diri kita kepada Tuhan. Ada orang yang suka menggunakan pagi hari untuk maksud ini, yang lain lebih suka pada malam hari. Apapun nama yang Anda pakai untuk waktu ini, dan kapanpun Anda melakukannya, hal itu tidak jadi masalah. Yang penting adalah Anda secara teratur menggunakan waktu dengan Tuhan. Apa yang dilakukan dalam waktu kita dengan Tuhan?

(a) Doa. Secara sederhana, doa adalah percakapan dengan Tuhan. Berbicaralah kepada Tuhan mengenai problem dan keprihatinan Anda. Minta Tuhan memberi Anda hikmat dan pimpinan. Minta Tuhan menyediakan kebutuhan Anda. Katakan kepada Tuhan betapa Anda mengasihi Dia dan bagaimana Anda menghargai segala yang Dia telah lakukan untuk Anda. Itulah doa.

(b) Pembacaan Alkitab. Selain menerima pengajaran Alkitab di gereja, Sekolah Minggu, dan/atau Pemahaman Alkitab, Anda perlu membaca Alkitab secara pribadi. Alkitab memiliki segala sesuatu yang Anda perlu tahu untuk dapat hidup dengan berhasil sebagai seorang Kristen. Alkitab mengandung petunjuk-petunjuk dari Tuhan tentang bagaimana membuat keputusan secara bijaksana, bagaimana mengetahui kehendak Tuhan, bagaimana melayani satu dengan yang lain, dan bagaimana bertumbuh secara rohani. Alkitab adalah kata-kata Tuhan (Firman Tuhan) kepada kita. Pada dasarnya, Alkitab adalah buku petunjuk dari Tuhan mengenai bagaimana hidup dengan cara yang menyenangkan Tuhan dan memuaskan kita.

4. Kembangkan hubungan dengan orang-orang yang dapat menolong Anda secara rohani.

1 Korintus 15:33 memberitahu kita, “ Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Alkitab penuh dengan peringatan-peringatan mengenai pengaruh dari orang-orang yang “tidak baik” terhadap diri kita. Bergaul dengan orang-orang yang melakukan kegiatan-kegiatan yang berdosa dapat membuat kita tergoda. Sifat-sifat dari orang-orang yang bergaul dengan kita akan “menular” kepada kita. Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk berkumpul dengan orang-orang yang mengasihi Tuhan dan yang memiliki komitmen kepadaNya.

Usahakan untuk mendapat satu atau dua teman, mungkin dari gereja Anda, yang dapat menolong dan memberi dorongan kepada Anda (Ibrani 3:13; 10:24). Minta teman Anda untuk menjadi tempat Anda bertanggung jawab dalam soal saat teduh, kegiatan-kegiatan Anda, dan hubungan Anda dengan Tuhan. Tanyakan jika mereka juga mau Anda melakukan hal yang sama untuk mereka. Ini bukan berarti Anda harus meninggalkan semua teman-teman yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka. Tetaplah berteman dengan mereka dan mengasihi mereka. Beritahu mereka bahwa Yesus telah mengubah hidup Anda dan Anda tidak dapat lagi melakukan hal-hal yang Anda dulu lakukan. Minta Tuhan memberi Anda kesempatan untuk membagikan Yesus dengan teman-teman Anda.

5. Dibaptis.

Banyak orang salah mengerti baptisan. Kata “membaptis” berarti “memasukkan ke dalam air.” Baptisan adalah cara yang Alkitabiah untuk secara publik memproklamirkan iman kepada Yesus dan komitmen Anda untuk mengikuti Dia. Dimasukkan ke dalam air melukiskan dikuburkan bersama dengan Kristus. Keluar dari dalam air menggambarkan kebangkitan Kristus. Dibaptiskan berarti menidentifikasikan diri dengan kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus (Roma 6:3-4).

Baptisan tidak menyelamatkan Anda. Baptisan tidak mencuci dosa-dosa Anda. Baptisan adalah langkah ketaatan, pernyataan secara publik akan iman kepada Kristus untuk keselamatan Anda. Baptisan adalah hal yang penting karena itu adalah langkah ketaatan – secara terbuka menyatakan iman dan komitmen kepada Kristus. Kalau Anda sudah siap untuk menerima baptisan, Anda perlu berbicara dengan Pendeta.

Yesus Juruselamat & Kemerdekaan

A-4445

Tanggal 17 Agustus nanti negeri kita akan merayakan kemerdekaannya yang ke 65. Apa yang terjadi kepada seseorang di usia ke 65 tahun? Bisakah juga diparalelkan dengan hidup kebangsaan kita. Saya kutip apa yang dituliskan Christian Guswai dalam artikelnya tentang Financial Planning. Ia mengatakan bahwa kondisi keuangan 100 orang pada saat mereka berusia 65 tahun adalah sebagai berikut:

  • Kaya raya : 1 %
  • Mandiri secara keuangan : 4 %
  • Masih harus bekerja : 5 %
  • Meninggal dunia : 36 %
  • Hidup tergantung pada orang lain : 54 %

Dengan kata lain, 95 % tidak berada dalam kondisi keuangan yang menyenangkan. Ingatlah bahwa itu hanya gambaran individu bukan sebuah negara. Tapi bagus juga jika setelah 65 tahun kita bisa memilih, kira-kira negeri kita ada di posisi mana?

Kemerdekaan atau tema kebebasan juga menjadi tema sentral Alkitab. Allah membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir, kemudian dari berbagai kerajaan seperti Babilonia, Asyur, dsb. Allah dalam Alkitab adalah Allah yang membebaskan umatNya dari ketertindasan. Kebebasan dari ikatan yang membelenggu adalah tema sentral dalam Alkitab. Bagian mana saja dalam Alkitab anda baca maka anda akan membaca janji Allah untuk membebaskan umat-Nya.

Tetapi Allah menjanjikan segala yang baik asalkan umatNya mendengarkan dan menaati perintah-Nya. Tidak ada yang serta merta. Tidak ada yang datangnya sebagai kewajiban Allah. Sekalipun kasih-Nya sangat besar bagi umat-Nya, tetap saja Ia menunggu saatnya, menungu tampilnya orang yang terbeban, menunggu matangnya sebuah situasi. Dalam hal ini Allah memakai semacam ’syarat’ bagi kemerdekaan itu sendiri.

“Persyaratan ketaatan rohani mendahului semua berkat Allah kepada umatNya. Dan untuk memelihara berkat-Nya, ketaatan juga yang menjadi kuncinya”

Kita tidak bisa menyuap-Nya agar memberikan kepada kita yang kita minta, atau berpikir untuk membayar-Nya dengan harta setelah mendapatkan yang kita minta dengan harapan tidak perlu ada ikatan moral di antara kita dengan Tuhan. Hubungan anda dengan Tuhan sangat berbeda dari hubungan anda dengan seorang dukun. Anda hanya perlu membayar dukun atau para normal setelah anda selesai dengan urusan anda. Bukankah jenis transaksi macam ini lazim dalam dunia perdagangan bahkan dunia prostitusi.

Berbeda dalam hubungan anda dengan Tuhan! Anda tidak bisa membuat Tuhan menerima kerusakan moral anda dan setuju dengan anda atas motif yang menyeleweng dari kebenaran dan keadilan-Nya. Jika Allah bisa setuju dengan ketidak benaran, maka itulah yang terjadi kepada sejumlah anak Tuhan yang mengaku diberkati Tuhan tetapi dengan memakai cara sendiri untuk mendatangkan berkat tersebut.

Untuk kemerdekaan anda dari dosa, anda memerlukan pertobatan. Anda tidak bisa menyuruh Tuhan memaksa anda bertobat. Allah membutuhkan kesadaran anda sedikit saja sebelum Ia mendapat celah mencurahkan Roh Kudusnya untuk menempelak anda akan dosa. Sistem keadilan Tuhan telah menuntut anda dan saya untuk mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan kita baik dan jahat.

Yesus datang untuk membebaskan Umat Allah dan dunia ini dari dosa. Tetapi Ia tidak serta merta melakukannya untuk anda dan saya sampai kita datang kepada Yesus dan memohon agar kuasa dan kasih-Nya memenuhi hati anda. Diperlukan langkah awal seperti ketika para imam dalam Perjanjian Lama melangkahkan kakinya masuk ke sungai Yordan barulah sungai itu berhenti mengalir. Anda harus berada di tepian laut merah sebelum tongkat Musa diangkat dan laut terbelah. Anda harus memberikan kemudahan kepada Allah bekerja bagi anda dengan cara menyediakan bensinnya maka api akan datang dari Tuhan menghanguskan sifat berdosa kita.

Yesus menyembuhkan orang juga dengan prinsip yang sama. Walaupun Alkitab di beberapa tempat hanya mengatakan bahwa Ia menyembuhkan orang sakit, seolah-olah tidak ada apapun yang mendahului kesembuhan, dibagian lainnya justru disebutkan Yesus berkata, “Imanmu menyelamatkanmu!”.

Dalam soal keselamatan, diperlukan pertobatan, kelelahan berbuat dosa, kejenuhan berdosa, dan keinginan untuk menjadi baik dan berhenti berbuat dosa. Keinginan saja sudah cukup bagi Allah untuk memulai langkah awal melanda kita dengan kasih-Nya. Nah, waktu Allah melanda kita, barulah kita mendapat penguatan dalam diri kita untuk benar-benar berhenti berbuat dosa dan menjadikan Allah berada di pusat kehidupan kita. Memberikan kepada Allah kesempatan untuk mengubah kehidupan anda.

Thomas Nelson memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana proses pelepasan yang jelas sama dengan pertobatan itu terjadi:

“Bayangkanlah sebuah perusahan dengan sebuah kantor untuk direktur yang juga adalah pemilik perusahaan, dan katakanlah dia memiliki sekelompok staff termasuk sekretaris, bendahara, Kepala Divisi Produksi, Manager Pemasaran, dsb. Ada staff yang baik, ada yang tidak baik. Sekarang, ketika semua aliran masalah menumpuk menjadi satu di meja kantor direktur, ia menjadi stress dan tertekan sekali kemudian dalam keputus asaannya Tuhan Yesus datang, mengetuk pintu kantornya dan menawarkan, ‘Mari datanglah kepadaKu sebab kamu berbeban berat. Aku akan memberikan keteduhan kepadamu…’.

Kemudian direktur itu membuka pintu hatinya dan mempersilahkan Yesus masuk dan memberikan kepada-Nya posisi sebagai direktur perusahaannya, sedangkan ia sendiri turun menjadi Manajer Divisi.

Langkah selanjutnya, Tuhan Yesus mengatakan kepada Manajer Divisi yang baru itu yaitu mantan pemilik, untuk memecat pegawai-pegawai yang tidak baik itu. Manage Divisi mulai menjalankan tugasnya untuk bertindak dan berkata, “alam nama Yesus Kristus, Aku memerintahkan kamu untuk keluar!”

Nah, sekali lagi perhatikanlah bahwa Yesus tidak bisa memaksa masuk sampai kita membuka pintu. Ia tidak bisa berbuat banyak sampai kita sendiri memberikannya peluang dan celah untuk bertindak.

Demikianlah kemerdekaan itu datang pada kita. Kita mesti memulai dengan keinginan lepas dari ikatan. Sama seperti orang yang dirasuk setan di gadara, ia menjumpai Yesus. Tiak ada kesimpulan lain yang bisa diambil kecuali bahwa kemanusiaan pria yang terikat oleh legion itu sangat menderita dan menginginkan kelepasan, itu sebabnya ia menjumpai Yesus.

Biarlah jiwamu mendapat kemerdekaan yang sesungguhnya. Tuhan memberkati!

Yesus Kristus: “Tuhan dan Juruselamat kita”

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)!

Renungkan: “Aku Akan Datang dan Bersama Dengan Engkau”

    Yesus Kristus Sepenuhnya Tuhan

      1. Baca Yohanes 1:1, 14. Siapa itu “Firman” dalam Yohanes 1:1? Apa yang firman lakukan dalam 1:14? PERHATIKAN: Dengan menggunakan ungkapan “mengambil tempat” Yohanes menunjuk pada kehadiran Tuhan dalam bait suci pada PL.
      2. Apa hasil Firman menjadi daging dalam Yohanes 1:18 (cf. Yohanes 8:58; 14:8-9; 20:28)?
      3. Apa kata Paulus tentang Yesus dalam Filipi 2:6? PERHATIKAN: Pernyataan “rupa Allah” merupakan salah satu cara terkuat untuk mengungkapan keTuhanan Kristus dalam bahasa Yunani. Kata “rupa” (morphe„) tidak menunjukan kesamaan luar, tapi kedalaman atau atribut yang esensi, properti, dan karakteristik.
      4. Apa gelar yang diberikan Paulus kepada Kristus dalam Titus 2:13?
      5. Apa artinya gelar “Tuhan” buat Yesus dalam Roma 10:13 (cf. Kisah 2:20-21)? Teks PL mana yang dikutip oleh Roma 10:13? Siapakah Tuhan dalam bagian PL? Cara pikir orang Yahudi mengajarkan hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan. Perhatikan: beberapa bagian PL untuk Tuhan seperti Yahweh (i.e., Tuhan) dan Adonai (i.e., “Master”) biasanya diterjemahkan sebagai kurios dalam bahasa Yunani PL1 (i.e., LXX;sering digunakan oleh para rasul). Karena itu sangat penting pada beberapa bagian, seperti Roma 10:13, ketika penulis Yahudi yang monotheistic menunjuk pada Yesus sebagai kurios.
      6. Baca Ibrani 1:3 dan 1:8. Apa yang dikatakan penulis tentang Yesus?
      7. Baca 2 Petrus 1:1. Apa yang dikatakan Petrus mengenai Yesus?

    Yesus Sepenuhnya Manusia

      1. Baca Yohanes 8:40 dan Kisah 2:22. Apa kata Yesus tentang diriNya? Apa kata Petrus mengenaiNya?
      2. Baca Lukas 2:52. Apa yang dikatakan tentang kemanusiaan Yesus?
      3. Baca Ibrani 2:14. Apa yang dikatakan penulis tentang Yesus Kristus akan kemanusiaanNya? Apakah kematianNya membuktikan kemanusiaanNya?
      4. Poin penting apa yang dikatakan Ibrani 4:16 tentang Yesus?
      5. Baca 1 Yohanes 1:1-3; Matius 4:2; Yohanes 4:6; 19:28. Apa yang diajarkan bagian itu kepada kita mengenai Yesus dan kemanusiaanNya?
      6. Baca Ibrani 12:2; Markus 3:5; 6:6; 10:14; Lukas 7:9. Apakah sumbangan bagian itu terhadap pengertian kita tentang kemanusiaan Yesus.

    Kesimpulan Siapa Yesus Sebenarnya

Yesus sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia. Tentunya “cara” terbaik yang Tuhan lakukan untuk persatuan ini merupakan suatu misteri (1 Tim 3:16). Walaupun ada 2 natur Kristus yang diajarkan Alkitab, Alkitab hanya mencatat Yesus Kristus sebagai 1 orang dan Dia hanya bertindak dan berbicara sebagai satu pribadi. Gelar ilahi digunakan untuk menunjukan kualitas manusia serta tindakanNya dan gelar manusia digunakan ketika keilahianNya (kualitas atau tindakan) ditekankan. Singkatnya, Dia memiliki 2 natur (ilahi/manusia) bersatu dalam satu pribadi selamanya, tanpa kebingungan antar keduanya.

    Apa yang Dicapai Yesus dari Kematian dan KebangkitanNya

      1. Baca 1 Petrus 3:18? Siapa yang membayar hukuman dosa? Mengapa Dia melakukannya? Baca Ibrani 9:27-28. Apakah Kristus butuh terus menerus mati dan dikorbankan terus menerus?
      2. Baca 1 Yohanes 2:2 dan 4:10. kata “pendamaian” berarti “pemuas.” Bagaimana bisa kematian Kristus mempengaruhi kemurkaan Tuhan (Rom 5:10) terhadap kita?
      3. Baca Yohanes 12:31; 16:11, dan terutama 1 Yohanes 3:8. Apa yang dicapai oleh kematian dan kebangkitan serta kemuliaanNya terhadap setan dan kuasanya?
      4. Apa yang dihasilkan oleh kematian dan kebangkitan Kristus bagi kita sebagai orang percaya? Baca Kolose 1:13-14; Kisah 2:31-33; Roma 5:1 dan 6:1-14; Efesus 1:3-14; 2:5-7.

    Kesimpulan dari Natur Kematian dan Kebangkitan Kristus

Walaupun kematian Kristus merupakan model pelayanan pengorbanan bagi Tuhan dan kasih terhadap manusia (cf. Fil 2:6-11), itu bukan penjelasan utama dalam PB. Penjelasan dan kesimpulan utama dari karya Kristus ada pada penggantian tebusan dosa atau pengganti hukuman. Ini berarti pengorbanan Kristus membayar penuh hukuman dosa kita dengan mengganti tempat kita. Hukuman dosa adalah kematian dan Kristus sepenuhnya membayar hukuman itu disalib.

Renungkan: Apa Arti Hal Ini Bagi Hidupku ?

    Pujian

Paulus menyatakan Yesus sebagai “Tuhan dan Juruselamat kita yang besar” (Titus 2:13). Seperti Petrus berlutut dikaki Yesus dan memuji Dia (Lukas 5:8) maka kita juga seharusnya dengan rendah hati memuji Tuhan dan mengasihi Dia dengan kasih yang tidak berkesudahan (Efesus 6:24). Menurut anda apa arti memuji Yesus Kristus? Bandingkan Markus 12:29-30 dan Roma 12:1-2. Apa yang sebenarnya dikehendaki Tuhan? lihat Yohanes 4:23-24; Markus 12:41-44.

    Ketaatan

Apa artinya melayani seorang Tuan yang baru daripada dosa ? Bagaimana Yesus Tuhan bisa lebih baik dari dosa lama kita waktu kita tidak bersama Dia (cf. Roma 6:12-13; Eph 2:1-3)?

    Misteri: Biar Tuhan Menjadi Tuhan

Ada yang menolak keilahian atau kemanusiaan Yesus Kristus dan mengacaukan pengajaran Alkitab tentang hal itu. Mereka selalu mulai dengan praasumsi bahwa incarnasi suatu omong kosong atau tidak logis. Ini salah. Tidak ada yang berlawanan dengan pernyataan bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia, dan Dia memiliki 2 natur yang berhubungan namun berbeda. Kita tidak boleh mengatakan bahwa nature manusiaNya ilahi dan manusiawi pada saat yang sama dan dengan cara yang sama, tidak juga kita menyatakan bahwa nature ilahinya manusiawi dan ilahi pada saat yang sama dan dengan cara yang sama. Ini suatu yang berlawanan. Kami cenderung, menyatakan bahwa dalam satu pribadi Yesus Kristus terdapat 2 natur, satu manusia, satu ilahi. Tentu saja, fakta Alkitab, yang hanya kita bahas sekilas diatas, menuntut interpretasi ini. Sekarang, bagaimana inkarnasi secara logika bisa tidak bertentangan, dan hubungan yang jelas antara nature ilahi dan nature manusia secara keseluruhan itu diluar kekuatan rasional kita untuk menjelaskan. Sekali lagi, karena kita tidak bisa secara sempurna menjelaskan hal itu, tidak berarti bertentangan, itu hanya menunjukan bahwa kita tidak mengerti karyaNya secara mendalam dan dinamikanya secara lengkap. Disinilah kita berada—bersama dengan gereja mula-mula—dengan sukacita menyatakan itu, suatu “misteri” (1 Tim 3:16; bandingkan juga Roma 11:33-36). Singkatnya, inkarnasi seharusnya secara logika dan keberadaannya dimungkinkan karena Alkitab sendiri yang mengatakan itu bisa terjadi.


1 PL dalam bahasa Yunani, diterjemahkan sekitar ca. 285 B.C. dan 150 B.C., sering ditunjuk dengan angka romawi LXX (i.e., “seventy”). Sepertinya ini datang dari tradisi yang menyatakan bahwa pekerjaan penerjemahan dilakukan oleh 72 penerjemah dan diselesaikan dalam 72 hari. Tradisi ini bermula dari Epistle of Aristeas (2nd century B.C.) tapi juga dalam Philo (Vita Mosis, 2.5-7.25-44), Josephus (Antiquities 12.2.1-15), dan Justin (Against Heresies, 3.21.2). Untuk informasi lebih lanjut, pembaca dianjurkan untuk bertanya pada Everett Ferguson, Backgrounds of Early Kristusianity, 2nd ed. (Grdan Rapids: Eerdmans, 1993), 407-10.